PROKAL.CO,
SAMPIT – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama DPRD Kalteng didesak menyikapi kerusakan jalan lingkar selatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka. Kerusakan itu telah berlangsung lama, namun setiap tahun anggaran selalu diabaikan.
”Kalau memang jalan ini wewenang pemerintah provinsi, kami minta DPRD wakil dari Kotim bersuara dan perjuangkan ini. Selama ini kami tidak melihat bagaimana sikap mereka dengan kondisi jalan yang rusak begitu parah,” kata Rahmat, seorang sopir truk kepada Radar Sampit, Minggu (10/1).
Rahmat mengaku pernah melewati jalan itu membawa muatan. Tidak sampai 500 meter, jalan yang dilaluinya kian rusak. Dia yang awalnya berencana memotong ruas jalan dari Bundaran Balanga Sudirman menuju ke Bundaran KB HM Arsyad, membatalkan niatnya melalui jalur itu.
”Kalau dari muara di Bundaran Balanga memang sudah bagus, tapi paling 500 meter setelah itu jalannya rusak parah sekali, tidak bisa dilewati,” katanya.
Dia yakin jika dipaksakan melalui jalur itu, truk atau angkutan lain akan terjebak. Apalagi memiliki angkutan yang membawa muatan berat akan sangat berbahaya. ”Truk kosongan saja tidak berani lewat jalan itu, karena itu bukan rusak biasa, tapi ada yang berubah jadi danau di tengah jalan. Kalau dipaksa, bisa nyangkut bagian truk kami,” ujarnya.
Terpisah, Mulkani, warga di jalan lingkar mengatakan, kerusakan jalan itu sudah lama. Meski demikian, nyaris tidak pernah diperbaiki sampai ke bagian dalam. Pemerintah kerap melakukan perbaikan hanya bagian ujung muara jalan.