PANGKALAN BUN - Jumlah penumpang kapal laut Pelabuhan Panglima Utar Kumai makin menurun setelah pemberlakuan rapid tes antigen. Itu terjadi karena masa berlaku yang dianggap sangat singkat yakni 3x24 jam saja alias tiga hari, berbeda dengan rapid tes antibody biasa yang masa berlakunya hingga 14 hari.
Hal itu ungkapkan Manager Lapangan PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Firman Dandy, Kamis (14/1). “Tidak ada kenaikan signifikan, malah justru penumpang menurun lantaran syarat antigen yang masa berlakunya hanya tiga hari,” ujarnya.
Singkatnya masa berlaku rapid tes antigen sebagai syarat perjalanan bagi calon penumpang tersebut menurukan antusiasme pelaku perjalanan. Padahal angkutan laut masih menjadi primadona masyarakat, selain murah, angkutan laut menjadi moda transportasi yang lebih aman (safety).
Ia menyebut dengan penurunan jumlah penumpang mencapai 20 persen dari kondisi ketika masih menggunakan rapid tes biasa, saat ini perjalanan laut harus dihadapkan pada kondisi cuaca yang buruk.
Akibtanya perjalanan dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya harus dipending selama tiga hari. Kendati demikian untuk rute Panglima Utar Kumai tujuan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang masih tetap dilayani. “Untuk tujuan Surabaya kita pending selama tiga hari, dari tanggal 13 Januari 2021 sampai dengan 16 Januari 2021 karena faktor cuaca yaitu ombak besar,” tutupnya.
Terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kobar Fitriyana menegaskan bahwa sesuai dengan edaran Kemenhub bahwa Rapid Antigen berlaku 3 x 24 jam dan selama SE Menhub belum dicabut tetap wajib antigen untuk pelaku perjalanan. “Kami harus nunggu Surat Edaran Menhub dulu, kalau belum ada SE resminya masih wajib antigen, biasanya ada surat edarannya kalau sudah dicabut, sabar aja,” pungkasnya. (tyo/sla)