SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 20 Januari 2021 09:33
Wilayah Hulu Kotim Rawan Banjir, Perlu Siaga Penanganan Sejak Dini
Banjir yang terjadi di wilayah Selatan Kotim beberapa waktu lalu.(DOK.RADAR SAMPIT)

SAMPIT - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderson menilai kondisi hujan belakangan ini harus dibarengi dengan persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir di wilayah hulu.

DPRD Kotim meminta pemerintah daerah mempersiapkan segala sesuatu untuk penanganan bencana tersebut.

“Kalau kita melihat kondisi curah hujan di bulan Januari ini cukup rentan menyebabkan luapan air di anak sungai maupun sungai induk, terutama di wilayah hulu, harus dilakukan antisipasi dan pemantauan yang berkala supaya bisa diinformasikan kepada masyarakat bila terjadi bencana,” kata Rinie, Selasa (19/1).

Menurutnya, wilayah hulu Kotim memang selalu menjadi langganan banjir.  Maka dari itu harus ada deteksi dini.  Selain itu juga, pemerintah daerah, khususnya Dinas Sosial harus memperhatikan cadangan logistik. Supaya nanti ketika ada bencanan dan membutuhkan bantuan dari pemerintah.

 “Salah satu yang perlu dicatat juga, Dinas Sosial harus secara berkala mengecek kesiapan logistik bantuan agar barang yang disalurkan kepada warga tidak kedaluwarsa,” ujarnya.

Menurut Rinie, kecamatan yang paling rawan terjadi banjir berada di wilayah Utara Kotim, seperti di Kecamatan Antang Kalang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Parenggean. Selain itu, juga di beberapa desa di Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, dan Kota Besi.

Hampir setiap tahun, beberapa desa di kecamatan tersebut menjadi langganan banjir. Terutama yang berada di dataran rendah dan juga bantaran Sungai Tualan dan beberapa sungai lainnya.

Dia menduga, selain tingginya intensitas hujan juga karena kurangnya hutan primer penyangga air di kawasan hulu. Kondisi demikian tidak bisa dibiarkan. Reboisasi dan rehabilitasi terhadap hutan kritis harus dilakukan pemerintah daerah bersama dengan pemerintah pusat.

Pasalnya, kata Rinie, dalam 10 tahun terakhir, banjir yang melanda Kalteng  semakin mengkhawatirkan. Jika dibanding dengan 30-40  tahun lalu, banjir merupakan hal yang langka  terjadi. (ang/fm)

 

  


BACA JUGA

Selasa, 15 Juli 2025 17:10

Pemkab Akan Tata Ulang Keberadaan Ritel Modern

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana melakukan penataan…

Selasa, 15 Juli 2025 17:09

Disdik Pastikan MPLS Tanpa Perpeloncoan

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan pelaksanaan…

Selasa, 15 Juli 2025 17:09

Pengurangan TPP Sesuai Aturan Pusat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai melakukan penyesuaian…

Selasa, 15 Juli 2025 17:08

Kepala BNNK Kotim Segera Ditunjuk

SAMPIT – Jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kotawaringin…

Senin, 14 Juli 2025 17:02

Sapa Siswa Baru, Wabup Ingatkan Bahaya Narkoba

SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati memanfaatkan momentum…

Senin, 14 Juli 2025 17:02

Sekolah Rakyat Rintisan Masuk Tahap Persiapan

SAMPIT – Program Sekolah Rakyat Rintisan di Kabupaten Kotawaringin Timur…

Senin, 14 Juli 2025 17:01

KONI Diminta Bijak Kelola Anggaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan kepengurusan baru…

Senin, 14 Juli 2025 17:00

Nama Tak Bisa Satu Kata, Apalagi Satu Huruf

SAMPIT – Nama-nama unik terdiri atas satu huruf yang selama…

Jumat, 11 Juli 2025 17:49

Wabup Ingatkan Warga Waspadai Korsleting Listrik

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan kepedulian terhadap…

Jumat, 11 Juli 2025 17:48

Kotim Belum Tindak Angkutan ODOL, Masih Tahap Sosialisasi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perhubungan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers