SAMPIT-- Pandemi Covid-19 masih menjadi hal yang perlu penanganan khusus, terkait anggaran penanganan Covid-19 di tahun 2021, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi menyebut akan dibahas secara khusus bersama dengan tim anggaran.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah disusun, namun anggaran khusus untuk penanganan Covid-19 belum dianggarkan dimasing - masing Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), hanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, yang sempat memasukkan penanganan Covid-19 pada anggaran tahun 2021.
"Akan merundingkan dengan tim anggaran, kalaupun belum dianggarkan akan bicarakan hal tersebut secara khusus," ujar Supian.
Lebih lanjut kata Supian, terkait apakah nantinya untuk anggaran Covid-19 ini akan ditempatkan di biaya tak terduga (BTT), atau masuk dianggaran 2021 masih belum tahu.
"Yang penting anggaran Covid-19 tetap harus disiapkan," terangnya.
Supian tidak dapat memastikan apakah ditahun 2021, akan ada refocusing anggaran untuk penanganan untuk Covid-19 seperti di tahun 2020 atau tidak, namun dalam hal ini pihaknya tetap berupaya agar penanganan Covid-19 di kabupaten ini dapat dilakukan meskipun terkendala ketersediaan anggaran.
Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai ini memerlukan anggaran untuk penanganan yang tidak sedikit, namun untuk awal tahun anggaran Covid-19 masih andalkan BTT sebab kesiapan anggaran Covid-19 di awal tahun yang masih minim.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Yephi Hartadi menyebut, ada kendala di anggaran yang masih belum final. Untuk dinas, seperti Dinas Kesehatan dan rumah sakit belum mempersiapkan pos - pos anggaran untuk Covid-19, yang mana menurutnya anggaran tersebut harusnya tetap ada karena Covid-19 ini masih menjadi prioritas, yang harus ditanggulangi ditahun 2021.
Dirinya menyampaikan bahwa untuk anggaran ditahun 2021, pemerintah sebenarnya masih bisa mempersiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19, tiga bulan sebelum Januari 2021.
"Sebenarnya sudah bisa memperkirakan bahwa Covid-19 2021 belum selesai, dan masing - masing dinas sudah bisa memetakan itu. Tapi sayangnya itu tidak terlalu diperhatikan sangat banyak terlewat," ungkapnya.
Sementara itu menurutnya, dinas yang lain ada yang membahas dan ada pula yang tidak sempat membahas, dan memang menurutnya pada saat pembahasan anggaran tidak ada yg mempersiapkan untuk kondisi tersebut.
"Cuma memang untuk BTT-nya disiapkan, karena BTT setiap tahun rutin pasti ada," kata Yephi.
Lebih lanjut, pembahasan yang dilakukan oleh BPBD, terkait anggaran Covid-19 agar masuk dalam APBD sebab menurutnya tidak ideal ketika masuk satu Januari langsung menggunakan BTT.
"Bisa jadi sepanjang 2021 urusan Covid-19 masih ada, apalagi vaksinasi Covid-19 memerlukan waktu penyelesaian hingga 15 bulan kedepan," tandasnya. (yn/dc)