PALANGKA RAYA – Kendati Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya tengah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) untuk menurunkan penyebaran Covid-19, namun angka terpapar positif masih saja meningkat.
Berdasarkan data dari tim gugus setempat per Senin (25/1), khusus Kota Palangka Raya, terdata sudah mencapai angka 2.534 kasus, 613 dalam perawatan, 1.818 sembuh dan 103 meninggal dunia. Sementara untuk data Se Kalteng, sudah mencapai 11.539 kasus, 1.491 dalam perawatan, 9.737 sembuh dan 311 meninggal dunia.
Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu menyampaikan, khusus untuk Kota, peningkatan terpapar lantaran hasil tracking tim Satgas Kota, terutama dalam klaster perkantoran dan rumah tangga. Walaupun memang masih diterapkannya penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
Ditegaskannya, pemerintah terus menjalankan penerapan PKM, dengan tujuan untuk pengendalian covid-19.
"Terhitung tanggal 17 hingga 31 Januari 2021 ini Pemko Palangka Raya melalui tim satgas covid-19 terus menjalankan PKM ini secara maksimal. Walaupun memang ada peningkatan angka terpapar, namun akan terus melakukan hal tersebut agar penyebaran covid-19 terputus,"ujarnya, Senin (25/1).
Dijelaskan Hera, kebijakan PKM diambil pemerintah di kondisi pandemi saat ini, tidak akan merugikan rakyatnya. Terlebih di tengah kondisi pandemi yang masih merebak penularannya, maka kebijakan PKM bertujuan memberi manfaat, terutama dalam menekan sebaran covid-19.
"Ini untuk masyarakat juga. Atas hal itu Tentu yang diharapkan dari PKM ini mampu menekan sebaran virus dan juga menurunkan angka effective reproduction number atau RT, sebaran covid-19 di Kota Palangka Raya,” imbuhnya.
Hera menambahkan, PKM diharapkan mampu menanamkan konsistensi masyarakat termasuk pelaku dunia usaha, untuk konsisten menjalankan protokol kesehatan atau prokes.
"Prokes seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan diharap konsisten dijalankan dari akhir pelaksanaan PKM. Pokoknya kondisi pandemi yang belum mereda maka kedisiplinan dan keteladanan masyarakat dalam menjalankan prokes menjadi kunci, memutus sebaran virus korona atau covid-19,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Harian Tim Satgas Kota Emi Abriyanti juga menyampaikan, tidak bisa memungkiri adanya peningkatan terkonfirmasi covid-19. Namun pihaknya terus menekan penyebaran dalam berbagai langkah, seperti penindakan prokes yang sudah mendata ratusan warga selama PKM dilakukan. Melakukan edukasi di berbagai lini dan terus melakukan penindakan pelanggar prokes.
Ia menambahkan, masyarakat pun terus diajak untuk mentaati prokes dan pemerintah pun terus berupaya menekan penyebaran. Walaupun memang ada peningkatan, namun hal itu sebagai bukti bahwa satgas bergerak, yakni melalui berbagai tracing penelusuran terhadap masyarakat, khususnya yang kontak erat dengan pasien covid-19.
”Jadi peningkatan itu adalah hasil penelusuran dan bukan berarti langkah minus. Jujur saat ini memang banyak masyarakat menjadi OTG, terus ada pula hanya diam walaupun sudah ada gejala. Namun tetap diyakini bahwa dari hal itu, angka kesembuhan pun meningkat. Maka itu tetap lakukan prokes dan jangan sampai longggar,” pungkas Emi. (daq/gus)