PANGKALAN BUN - Sebanyak 242 peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-47 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengeluhkan aktivitas pemadaman listrik yang terjadi di kampung kafilah Jalan Haji Asmar, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel). Kondisi ini mengganggu persiapan kafilah dalam berkompetisi.
Kafilah asal Kumai mengatakan, penerangan diperlukan untuk latihan membaca ayat suci Alquran. Pemadaman membuat peserta MTQ harus memakai penerangan seadanya. "Cukup terganggu dengan sering mati lampu, tapi tidak menyurutkan semangat kami untuk terus latihan," ucap Joko, Sabtu (30/4).
Ketua Panitia MTQ Rodi Iskandar mengatakan, arena utama di lapangan Sampuraga Lama sudah ada genset untuk mem-back up jika terjadi pemadaman listrik. Namun untuk kampung kafilah tidak ada genset, sehingga para kafilah mengeluhkan pemadaman ini.
"Kemarin mati lampu jadi delay yang di Masjid Agung. Kalau arena utama sudah ada back up genset. Justru yang di pemondokan kampung kafilah mengeluhkan, kebanyakan tidak dipersiapkan genset," ujar Rodi.
Kampung kafilah ramai layaknya pesantren. Ada peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya. Peserta dari Kecamatan Arsel sendiri juga menginap di kampung tersebut. "Arsel juga di situ, ramai kaya pesantren, dimana-mana banyak terdengar suara mengaji latihan peserta," katanya.
Kampung kafilah dilengkapi musala, aula pertemuan, dan kolam pemancingan untuk peserta. Sekitar delapan rumah besar dan beberapa barak yang telah ditempati peserta dan juga keluarga peserta yang total mencapai 500 orang.
"Di kampung kafilah memunculkan rasa persaudaraan jalinan silaturahmi lebih erat, kelihatan memang gairah keagamaan, terdengar orang mengaji, dan yang punya rumah bersyukur rumahnya di tempat para kafilah," tutur Rodi.
Sementara itu Manajer PLN Rayon Pangkalan Bun Purwanto menyampaikan, ada current transformer (pengaman dan pengukur) yang jebol pada Kamis (28/4) malam. Hari Jumat (29/4) siang.
"Sudah diperbaiki, sudah selesai, malam tadi (hari Jumat) servo motor CB auxiliary control terbakar karena sumber dari accu yang drop karena padam dan saat ini operasi manual. Kalau penutupan MTQ di-back up genset tersendiri," terang Purwanto. (jok/yit)