SAMPIT – Pelaksanaan Sampit Expo tahun ini tak hanya dikeluhkan sebagian masyarakat dan anggota DPRD Kotim. Para peserta yang berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kotim juga mengeluhkan hal serupa. Meski demikian, SKPD tak bisa berbuat banyak karena mereka diwajibkan ikut dalam event yang akan dilaksanakan 7 Mei besok.
”Sebenarnya kalau ini tidak diwajibkan, kami lebih baik tidak ikut. Pertama, lokasi sudah jauh ke dalam dengan kondisi jalan yang masih belum mendukung. Kemudian, biaya yang dipungut itu tidak sesuai dengan harapan. Masa kami dikasih stan ukuran seperti itu?” kata salah seorang peserta dari SKPD, Kamis (5/5).
Peserta yang meminta namanya tak disebutkan ini menuturkan, Fasilitas yang disediakan oleh Event Organizer (EO) tidak sesuai harapan. ”Hanya disediakan ruang kecil disekat dan itu bayar Rp 15 juta. Rasanya sayang uang sebesar itu hanya untuk dibelanjakan ke barang yang tidak sesuai, meski itu sudah dianggarkan melalui DPA masing-masing SKPD,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan Sampit Expo menghabiskan anggaran cukup besar. Selain membayar sewa lokasi, stan yang disediakan harus dibenahi dan dihiasi lagi dengan berbagai ornament. ”Kalau dibilang buang anggaran dengan sistem kerja sama EO ini, sah-sah saja. Memang, faktanya uang yang dikeluarkan dengan yang diberikan ke kita tidak seimbang,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar pendingin udara untuk stan dalam ruangan harus berfungsi. Sebab, dari pengalaman sebelumnya, pendingin yang tersedia tidak berfungsi dengan baik, sehingga peserta kepanasan. ”Justru gerah di indoor, karena AC-nya tidak berfungsi,” ungkapnya.
Pantauan Radar Sampit, pihak panitia pelaksana masih mempersiapkan lokasi. Sejumlah stan mulai dihiasai dengan berbagai pernak-pernik. Untuk stan yang berada di luar masih terlihat semrawut. Ratusan tenda Pemkab Kotim berdiri megah. Di sisi lain, di lokasi itu masih banyak titik yang digenangi air hujan.
Sebelumnya, DPRD Kotim mengkritik keras pelaksanaan Sampit Expo. Kegiatan itu tahun ini dinilai merugikan dan membebani anggaran daerah. Selain itu, lokasi Sampit Expo di kawasan Sampit Water Park Wengga Metropolitan ditolak. DPRD Kotim mencurigai ada pihak tertentu yang ingin mengeruk keuntungan besar dari agenda tahunan tersebut.
”Saya melihat potensi permainan dengan pihak tertentu dalam pelaksanaan Sampit Expo ini besar sekali. Saya secara tegas menolak pelaksanaannya, apalagi ini dilakukan EO yang kami anggap bisa mengeruk keuntungan dan yang jadi korbannya SKPD,” kata anggota DPRD Kotim Rimbun, Rabu (4/5). (ang/ign)