PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyatakan peningkatan kasus Covid-19 di wilayah provinsi ini kian mengkhawatirkan, terlebih dengan masuknya varian baru asal India B1617. Menurutnya setiap hari selalu terjadi penambahan kasus positif, yang juga disertai dengan angka kematian.
Dipaparkannya, berdasarkan data satuan tugas Covid-19, Kota Palangka Raya menempati posisi pertama dengan kasus terbanyak, disusul Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas dan kabupaten lainnya yang juga tercatat memiliki kasus positif cukup besar.
”Kalau tidak bisa memutus mata rantai Covid-19 ini, maka akan semakin banyak yang masuk rumah sakit. Apalagi sekarang ini perkembangannya setiap hari selalu ada penambahan,” katanya saat rapat koordinasi tindak lanjut arahan Presiden terkait evaluasi penanganan Covid-19, Rabu (19/5) kemarin.
Dirinya pun meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota agar membuat skema percepatan vaksinasi tahap dua yang ditujukan untuk petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia). Bahkan stok vaksin yang saat ini masik tersimpan, diharapkan segera digunakan untuk mempeluas cakupan vaksinasi.
Selain itu dipaparkannya pula, berdasarkan data satuan tugas Covid-19, stok vaksin yang tersedia di kabupaten dan kota totalnya sebanyak 131.000 ampul Stok yang ada ini diharapkan segera dipergunakan, mengingat sekitar dua minggu lagi vaksin dari pusat akan didistribusikan lagi ke Kalteng. ”Saya minta dengan sumber daya yang ada, dalam 10 hari stok vaksin yang ada di masing-masing kabupaten dan kota harus dioptimalkan stok vaksin yang ada. Vaksinasi tahap dua ini harus dipacu terus untuk menciptakan kekebalan komunitas,” tegas Sugianto.
Selain mempercepat vaksinasi, pemerintah kabupaten dan kota juga diminta menyiapkan anggaran yang memadai untuk mendanai berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penganan Covid-19 tersebut. Jangan sampai anggaran yang dimiliki pemerintah tidak mampu mendukung berbagai program kegiatan yang akan dilakukan. ”Tentunya perlu komitmen yang kuat mengenai penanganan Covid. Komitmen ini tidak hanya kaitannya dengan penanganan kesehatan, tapi berkaitan juga dengan anggaran yang disiapkan,” tukasnya.
Sugianto menambahkan, dirinya akan membuat surat edaran yang nantinya ditujukan untuk Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kabupaten dan kota. Dalam surat edaran itu, Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua TPAD di daerahnya diinstruksikan untuk tidak menahan anggaran penanganan Covid-19. ”Melihat yang terjadi sekarang, penambahan kasus yang terus-terusan setiap hari, maka komitmen penanganan harus diperkuat. Jangan sampai gara-gara lengah, Covid-19 menjadi tidak terkendali,”tandasnya. (sho/gus)