PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul menyebutkan, capaian vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) hingga masih rendah.
Pelaksanaan vaksinasi lansia termin satu hanya sekitar 10 persen, sedangkan termin dua baru berjalan tiga persen. Tentu hal ini menjadi tantangan tersediri, mengingat target vaksinasi tahap dua ini harus diselesaikan akhir bulan depan.
“Rendahnya capaian vaksinasi ini dipelajari apa penyebabnya, karena pemerintah akan terus mendong agar capaian vaksinasi kelompok lansia ini bisa meningkat,” katanya kemarin.
Pemerintah telah menyiapkan alternatif percepatan vaksinasi dengan menggandeng instansi dan lembaga-lembaga terkait. Bahkan dalam rapat koordinasi evaluasi penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu, TNI dan POLRI siap membantu pemerintah mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
“Kalau kesulitannya karena transportasi para lansia, kemarin pak Kapolda dan pak Danrem menyatakan siap menggunakan kendaraan dinas mereka untuk penjemputan,” ucapnya.
Kreatifitas fasilitas-fasilitas kesehatan di provinsi ini juga dituntut untuk mengatasi kendala transportasi para lansia. Contohnya Puskesmas Sungai Rangit di Kotawaringin Barat, yang bekerja sama dengan desa sekitar melakukan antar jemput lansia menggunakan ambulans ke puskesmas setempat.
Fasilitas kesehatan di berbagai daerah diminta membuat langkah kreatif yang sama ataupun langkah lain, yang bisa menjadi jalan untuk percepatan cakupan vaksinasi lansia di daerah pelayanannya masing-masing.
“Alternatif-alternatif inilah yang coba dikembangkan di desa-desa yang punya ambulans, sehingga nanti bisa dikerjasamakan dengan puskesmas yang ada di wilayah itu untuk antar jemput lansia,” ucapnya.
Alternatif kedua, pemerintah akan bekerja sama dengan organisasi pensiunan, baik itu untuk pegawai negeri sipil (PNS) ataupun TNI dan Polri. Melalui organisasi tersebut diharapkan ada skema yang bisa menjangkau hingga mempercepat vaksinasi untuk kelompok lansia.
”Tiap bulan itu ada gajian di kantor pos, ya kenapa tidak datangi saja ke situ. Jadi skema semacam ini akan dikembangkan agar vaksinasi yang sekarang ini rendah bisa meningkat lagi,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, hingga saat ini skema “bonus” vaksinasi kepada pendamping dua orang lansia masih diberlakukan. Hal ini dimaksudkan supaya orang yang berusia di atas 18 tahun memiliki keinginan yang kuat dan bersemangat mengantarkan lansia ke fasilitas layanan vaksinasi Covid-19.
Selain itu, sosialisasi pentingnya vaksinasi kepada lansia terus digiatkan bersama kabupaten dan kota. Sosialisasi ini untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi, dimana sebagian para lansia masih menganggap vaksinasi ini tidak bergitu penting.
“Yang pasti sosialisasi pasti digiatkan terus agar para lansia ini paham dan mengerti vaksinasi ini penting untuk kesehatannya sendiri dan keluarga,” pungkasnya. (sho/yit)