SAMPIT – Wacana tes urine kepada seluruh pelajar di lingkungan sekolah ditanggapi serius oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Suparmadi. Dirinya mengharapkan tes tersebut bisa dilaksanakan tahun ini.
”Kita mengharapkan tes urine ini bisa mulai diberlakukan tahun ini. Tapi kita juga harus mengoordinasikan dan mengomunikasikan dulu ke masing-masing sekolah bagaimana prosesnya nanti,” ucapnya baru-baru ini.
Menurutnya, tes ini perlu diberlakukan untuk mendeteksi pemakaian narkoba oleh pelajar. Dengan begitu seluruh sekolah dapat menjaring peserta didik yang benar-benar bersih. Selain itu, tes ini merupakan salah satu wujud nyata disdik dalam memerangi narkoba.
”Ini salah satu bentuk antisipasi kita dalam perang terhadap narkoba, makanya di lingkungan sekolah kita bentengi mereka dengan melakukan tes urine ini,” ujarnya.
Selain melakukan tes urine, disdik juga telah membangun komunikasi dan kerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotim. Pihak BNK turun ke sekolah-sekolah di Kotim untuk melakukan sosialisasi antinarkoba.
”Kapanpun kita bertemu, baik itu pertemuan dengan guru maupun kepsek dan para siswa, kita selalu mengingatkan bahwa kita akan selalu memerangi narkoba. Dengan begitu, kita semua bersama-sama berusaha untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran pemakaian narkoba terhadap anak-anak kita,” pungkasnya.
Satuan Reserse Narkoba Polres Kotim juga mendukung wacana tes urine di kalangan pelajar. Selama ini narkoba sudah merambah kalangan pelajar.
“Kami sangat mendukung jika memang ada wacana dilakukan tes urine terhadap pelajar, karena selama ini memang kenyataannya narkoba merambah kalangan pelajar. Sangat baik sebagai langkah pencegahan penggunaan narkoba di kalangan pelajar,” jelas Kasat Narkoba Polres Kotim AKP Wahyu Edi Priyanto, Senin (9/5).
Saat razia di tempat hiburan malam (THM), polisi pernah memergoki pelajar dalam kondisi mabuk. Kejadian tersebut mencerminkan bagaimana sebagian kecil kondisi pelajar di Kotim sudah bersentuhan dengan narkoba.
“Saat ini Indonesia, termasuk Kotim. darurat narkoba. Perlu langkah tepat dalam penanganannya. Polres Kotim dukung 100 persen tes urine yang dilakukan terhadap pelajar di Kotim,” ujarnya.
Selama ini upaya sosialisasi sudah sampai ke sekolah, namun masih tetap saja ada yang nekat menggunakan narkoba. “Pengawasan peran serta orangtua dalam hal penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar juga harus maksimal, sehingga anak-anak jangan sampai menjadi korban narkoba,” pungkasnya. (dc/rm-72/yit)