SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Sabtu, 21 Mei 2016 20:31
Bukan Syarat Masuk Sekolah, Disdik Tetap Wajibkan Pelajar Jalani Tes Urine
Ilustrasi (ISTIMEWA)

AMPIT –Dinas Pendidikan Kotim menyatakan, tes urine terhadap pelajar tidak akan diberlakukan sebagai syarat masuk sekolah. Hal tersebut baru akan dilaksanakan setelah siswa diterima di sekolah masing-masing.

”Kita sependapat dengan masyarakat untuk perang menghadapi narkoba. Tapi, jika melakukan tes urine sebagai persyaratan masuk sekolah, mungkin tidak. Karena kita lebih mengedepankan surat keterangan kelakukan baik dari sekolah asal,” kata Kabid Dikmen Disdik Kotim, A Syaifudi dalam rapat koordinasi di Balai Penataran Guru, Jumat (20/5).

Surat keterangan bebas narkoba, lanjutnya, tidak diberlakukan. Sebab, surat tersebut tidak bisa dikeluarkan satuan pendidikan sekolah asal. Untuk menerbitkannya harus melalui pemeriksaan kesehatan, yaitu tes urine yang hasilnya diserahkan ke Polres untuk menerbitkan surat keterangan bebas narkoba.

”Biayanya itu satu orangnya Rp 50 ribu. Selain itu, bayangkan saja, bagaimana sibuknya RS Murdjani kalau 6.715 lulusan SMP semuanya melakukan tes urine, kemudian ditambah juga dengan lulusan SD,” katanya.

Dia menegaskan, siswa lulusan SD yang akan memasuki SMP tidak perlu menyertakan surat keterangan bebas narkoba. Cukup dengan surat keterangan berkelakuan baik. Sementara lulusan SMP yang akan memasuki SMA, surat keterangan bebas narkoba akan dikeluarkan dan tes urine akan dilakukan jika mereka telah diterima di sekolah masing-masing.

”Dengan cara seperti ini, diharapkan pelaksanaannya nanti lebih aman dan terorganisir,” harapnya.

Kepala Disdik Kotim Suparmadi menambahkan, nantinya akan disepakati dengan kepala sekolah mengenai jadwal pelaksanaan tes urine. Hal ini perlu ditindaklanjuti secara serius dan dilakukan bersama orangtua pelajar untuk menekankan bahwa perlawanan terhadap narkoba merupakan tanggung jawab bersama.

”Kita ingin tahu saja, apakah ada siswa yang memang terdeteksi positif atau tidak agar kita bisa menyelamatkan generasi  masa depan. Ini juga sebagai gerakan antisipasi di sekolah, untuk menunjukkan di lingkungan sekolah juga bisa melakukan perlawanan terhadap narkoba,” pungkasnya. (sei/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers