Serangan seekor kera alias warik di permukiman mengakibatkan warga terluka di Jalan Supra (Kereng Bangkirai), Rabu (27/4). Korban terluka di bagian tangan, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan, Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya Sucipto mengatakan, kejadian berawal pada saat warga tersebut hendak memindahkan kera peliharaan dari kandang lama ke kandang lainnya.
“Tiba-tiba kera mengamuk dan menyerang warga hingga menyebabkan luka robek pada kedua tangan warga,” katanya. Lantaran terluka dan dikuatirkan terjadi hal-hal tak diinginkan, warga dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis berupa jahitan pada bagian tangan kanan dekat ibu jari. “Kera tersebut diduga mengamuk, akibat saat ini tengah masuk musim kawin sehingga kera lebih agresif. Akibat kera dinilai membahayakan dan di perumahan ini banyak warga, kera terpaksa kita lumpuhkan untuk dievakuasi,” sebutnya.
Selain menyerang, satwa liar juga rentan membawa penyakit diantaranya rabies, distemper, virus herpes, salmonella, polio, hingga tuberkulosis. Satwa liar juga menyimpan sejumlah parasit, seperti cacing usus dan protozoa. “Kami sampaikan memelihara satwa liar di rumah merupakan hal yang membahayakan. Naluri sifat agresif dari satwa liar tidak bisa hilang. Ini terjadi karena perkembangannya tetap mewarisi sifat genetiknya sebagai satwa liar. Dalam situasi terancam satwa liar bisa menyerang pemiliknya,” ujarnya.
Sucipto menambahkan, memelihara satwa liar di rumah dapat membahayakan kelangsungan hidup mereka. Bagaimanapun satwa liar memiliki kebutuhan perilaku, sosial, nutrisi, dan penanggulangan psikologis yang kompleks. Di dalam kandang kebutuhan tersebut tidak bisa terpenuhi. Akibatnya, ancaman kematian yang lebih cepat pada satwa liar itu mungkin saja terjadi. “Jadi stop memelihara satwa liar.Mereka akan lebih bahagia hidup di alam dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari keseimbangan ekosistem di alam,” ujar Sucipto. (daq/yit)