SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Rabu, 08 Juni 2016 15:20
Momen Penuh Berkah, Warga Borong Ini saat Ramadan
DISERBU WARGA: Suasana jual beli alat ibadah di Pasar Berdikari Jalan Iskandar, Sampit, Selasa (7/6). (FOTO: DINI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Bulan suci Ramadan dipercaya sebagai momen penuh berkah, tak terkecuali bagi pedagang perlengkapan ibadah. Omset pedagang meningkat drastis sejak sepekan terakhir. Warga beramai-ramai membeli alat salat dan kitab suci baru. 

”Alhamdulillah, momen bulan puasa ini penjualan meningkat drastis sejak seminggu sebelum puasa,” kata Rabiatul, pedagang perlengkapan ibadah di Pasar Berdikari, Jalan Iskandar, Sampit (7/6).

Menurutnya, sudah tradisi bahwa pada bulan Ramadan, masyarakat berburu perlengkapan ibadah baru untuk digunakan saat ibadah tawarih, tadarus, hingga memperdalam ilmu agama. Paling laris adalah perlengkapan salat, seperti mukena dan baju koko.

Selain itu, lanjutnya, kitab suci Alquran, peci, sarung, sajadah, tasbih, dan buku-buku ilmu agama juga menjadi sasaran pembeli. Bahkan, sepekan sebelum Ramadan omset penjualan sudah meningkat hingga 40 persen.

”Sehari bisa meraup untung sebesar Rp 5 – 10 juta tergantung jenis barang yang dibeli, karena kisaran harga dari puluhan ribu hingga ratusan ribu,” kata Rabiatul.

Biasanya tak hanya dibeli untuk dipakai pribadi, tapi sebagian untuk disumbangkan ke masjid atau panti asuhan, sehingga pembelian bisa langsung banyak. ”Saat ini stok kami masih banyak. Kemungkinan tak sampai Lebaran sudah menipis. Jadi, tak banyak pilihan lagi untuk model atau ukuran barang,” tandasnya. (rm-75/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers