SAMPIT – Pemadaman listrik masih menjadi momok bagi Kotawaringin Timur. Tak terkecuali saat bulan Ramadan seperti sekarang. Warga pun merasa terganggu dalam beribadah.
”Janjinya kemarin tidak mati (padam). Tapi ternyata tadi malam (Rabu malam), listrik mati mulai sebelum buka puasa. Matinya malah sampai jam 21.30 WIB. Bukannya apa, tapi ini kan lagi ada tarawih, jadinya kan menghambat,” keluh Rizky, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (16/6).
Wina, warga Baamang Hulu juga mengaku demikian. Dirinya menyebutkan tempat tinggalnya mengalami pemadaman listrik Selasa sore dan berlangsung hingga waktu ibadah salat tarawih.
”Matinya sekitar jam 17.30 WIB, pas waktu buka puasa sampai waktu tarawih. Kalau memang masjidnya punya genset (generator set) sih tidak masalah, kalau tidak kan susah juga,” ucapnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sebelumnya, pihak PLN memastikan bahwa mereka akan mengoptimakan pasokan listrik agar tidak terjadi pemadaman. Prioritas yang mereka utamakan adalah kebutuhan listrik rumah tangga dan tempat-tempat ibadah. Meskipun begitu, hal tersebut juga tergantung dari kondisi mesin mereka.
”Sebab saat ini masih tersisa dua unit mesin yang masih belum diperbaiki. Sehingga kemungkinan ada waktu dimana listrik akan tetap mati mendadak,” Jelas Manajer PLN Rayon Sampit Ginter Theo Limin, beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, pemadaman yang terjadi di wilayah Kalselteng saat ini disebutkankarena kondisi sistem kelistrikan wilayah Kalselteng yang mengalami defisit daya pada Senin lalu. Hal inilah yang menyebabkan suplai listrik terganggu dan membuat listrik padam. Penyebabnya dikarenakan PLTU Asam-Asam Unit 1 mengalami gangguan pada sistem kontrol yang mengakibatkan katup utama pemasok uap ke dalam turbin tidak berfungsi. Sehingga membuat Unit 1 tidak berfungsi dan membuat sistem kelistrikan Kalselteng kehilangan daya listrik sebesar 55 MW. (sei/oes)