SAMPIT - Lomba Guru Berprestasi 2024 diikuti 41 peserta. Jumlah ini adalah terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan lomba guru berprestasi sejak tahun 2008.
Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Kotim Edie Sucipto mengatakan, lomba guru berprestasi diikuti oleh guru dan juga kepala sekolah dari berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, dan SMP. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang memang digelar untuk meningkatkan kompetisi guru.
"Alhamdulillah, untuk pertama kalinya ini adalah peserta terbanyak. Ini di luar ekspektasi kita. Ada 41 peserta dari semua jenjang, baik kepala sekolah maupun guru dari TK, SD dan SMP," tuturnya.
Pada kegiatan ini ada dua kompetensi yang akan dicapai, yakni kompetensi pendagogik, dan kompetensi guru. Pemenang pertama dari lomba guru berprestasi ini nantinya yang akan mewakili Kabupaten Kotim ke tingkat Provinsi Kalteng.
"Merujuk juknis setiap tahunnya yang dibawa ke tingkat provinsi adalah juara 1 dari masing-masing jenjang," tambahnya.
Di tingkat provinsi ada dua kategori, yakni guru berprestasi dan guru apresiasi. Dilihat dari pengalaman sebelumnya, pada tingkat provinsi, Kotim mendapatkan juara 2 guru TK berprestasi. Namun kesempatan untuk membawa harum nama Kotim masih terbuka lebar.
"Tahun kemarin kita yang banyak mendapatkan adalah apresiasi guru. Dimana kita mendapatkan lima juara 1 di tingkat provinsi dan berangkat ke nasional," tutur.
Proses perekrutan guru berprestasi tidak ada syarat khusus, yang terpenting para peserta menyiapkan karya tulis ilmiah. Para peserta juga akan menjawab soal essay dan pilihan ganda untuk tertulisnya.
Penguji pada lomba guru berprestasi merupakan orang berkompeten perwakilan memang sudah berpengalaman dan pernah menjadi juara guru berprestasi di tingkat nasional.
Salah seorang penguji Suyoso atau yang lebih akrab disapa Mr. Yos mengatakan dalam lomba ini yang pertama dinilai adalah kinerja. Formula dari kinerja itu akan dapat diketahui melalui inovasi yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah.
"Yang itu dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Selanjutnya karya tulis ilmiah itu dinilai dalam dua form, yang pertama adalah konten dari karya tulis ilmiahnya yang kedua adalah presentasi dari karya tulis ilmiah," tuturnya.
Kemudian, kinerja kedua dinilai dari wawasan profesionalitas guru dalam melaksanakan tugas dalam bentuk tes tulis dan yang terakhir adalah pengalaman berkinerja akan diuji melalui wawancara kinerja.
"Setelah ini yang berprestasi nanti akan dikirim ke provinsi. Yang pertama para guru, kepala sekolah terbaik yang ada di kabupaten akan diikutkan dalam momen-momen sebagai berikut, yang provinsi ada pemilihan serupa berupa pemilihan guru dan kepala sekolah, serta pengawas berprestasi tingkat provinsi, sedangkan di tingkat nasional momennya menjadi pemilihan guru dan kepala sekolah inovatif, guru dan kepala sekolah berprestasi inspiratif di festival kurikulum, seperti itu formatnya," ungkapnya.
Semua peserta ini mendaftar secara mandiri, perwakilan dari sekolah masing-masing. Namun ada pula sekolah yang mempunyai beberapa guru inovatif, sehingga sekolah tersebut mengirim 2-3 perwakilan.
Sementara itu, Aji Rendra Gunawan guru SMPN 2 Sampit yang menjadi salah satu peserta dalam lomba guru berprestasi tersebut menyebut bahwa dirinya sudah mempersiapkan matang-matang untuk dapat mengikuti lomba itu.
"Alhamdulillah saya sudah mempersiapkan karya tulis ilmiah. Karena memang kegiatan ini sudah saya siapkan sendiri, mulai dari perencanaan kemudian, persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi kemudian refleksinya, sudah saya konsep dari awal hingga akhir sehingga harapannya nanti bisa menjadi nominasi terbaik di lomba guru prestasi ini," tuturnya.
Motivasi dirinya mengikuti lomba ini adalah untuk mencari pengalaman, apalagi dirinya sebagai guru profesional merasa perlu untuk menampilkan bagaimana dirinya mengajar.
"Bagaimana pengalaman dalam mengajar, berdedikasi dalam dunia pendidikan juga harus harus muncul disini. Ini juga untuk melatih mental sosial kita, dimana kita bisa tampil di depan para rekan kerja. Meluapkan mindset kita tentang pendidikan transformasi ini seperti apa, kita harus mengikuti jejak sebagai tuntutan guru sekarang ini," pungkasnya. (yn/yit)