SAMPIT – Harga bahan kebutuhan pokok di Kota Sampit terus meroket. Kenaikan tersebut diperkirakan akan terus terjadi sampai Hari Raya Idul Fitri nanti. Kondisi seperti itu terus terjadi setiap tahun. Pedagang juga ikut terimbas karena perputaran ekonomi melambat.
”Kalau penyebab harga naik saya juga kurang tahu, karena dari distributornya juga naik. Tapi, memang kalau bulan puasa harga barang-barang pada naik semua,” kata Husin, pedagang bahan pokok di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Minggu (19/6).
Menurut Husin, kenaikan paling drastis terjadi pada gula. Saat ini harganya sudah mencapai sebesar Rp 18 ribu per kilogram. Akibat kenaikan harga itu, perputaran ekonomi dalam bisnisnya melambat.
Pasalnya, kenaikan harga membuat pembeli cenderung mengurangi jumlah pembeliannya. Misalnya, pelanggan yang biasanya beli bawang satu kilogram, hanya membeli setengah kilogram untuk berhemat atau menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
Udin, penjaga toko bahan pokok di PPM mengatakan, selain bahan makanan yang rutin dibeli masyarakat, jenis makanan ringan lainnya juga ikut naik karena pengaruh bulan Ramadan dan mendekati Lebaran.
”Kentang juga mengalami kenaikan harga, dari yang sebelumnya Rp 15 ribu per kilogram, menjadi Rp 20 ribu per kg. Selama bulan puasa ini permintaan kentang di pasaran meningkat, biasanya dijadikan bahan baku pembuatan kue bingka yang populer untuk buka puasa, sedangkan stok kentang sedikit, makanya harganya jadi mahal,” katanya. (rm-73/ign)