PALANGKA RAYA – Warga Jalan Dr Murjani Kota Palangka Raya mendadak gempar. Di saat warga sedang asyik beristirahat dan menunggu waktu sahur. Tiba-tiba bengkel motor dan tambal ban milik Sabran (40) warga setempat terbakar. Diduga pemicu kebakaran sambaran bensin yang dijual korban hingga menimbulkan kobaran api.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, Selasa (21/6) sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari.Walau nyaris saja enam anggota keluarga Sabran terbakar dan beruntung sempat meloloskan diri dari kobaran api. Mereka cara meloncat ke pengaringan. Namun ditaksir akibat kebakaran, Sabran mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kini insiden kebakaran itu telah ditangani petugas Polsek Pahandut. Tak ada barang berharga berhasil diselamatkan. Satu mobil, dua sepeda motor, dua sepeda, tiga mesin kompresor, satu mesin genset serta perlengkapan bengkel ludes terbakar.
Kepada Radar Palangka Sabran menuturkan saat kejadian didalam bengkel sekaligus dijadikan tempat tinggal. Terdapat anaknya Manda (16), Hafi (13), Ibrahim (9) dan Fahri (1), istri dan dirinya.
“Pas api itu ada dalam rumah, api cepat membesar dan kami meloncat ke dalam pengaringan, coba kalau tidak bisa terbakar,” tuturnya.
Menurut Sabran, berdasarkan pengakuan Manda dan Hafi, api tersebut tidak diketahui asal-muasalnya. Tetapi langsung menyela dan berkobar dari bawah jejeran bensin dan langsung menyala besar tanpa bisa dipadamkan.
“Anak saya yang jaga bengkel, Manda dan Hafi asal api dari bawah bensin. Secara cepat membesar dan mereka langsung teriak api-api. Tidak tau juga kenapa bisa ada api, untuk obat nyamuk jauh dari bensin,” tuturnya terlihat syok dan tidak percaya musibah itu terjadi kepada keluarganya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sabran menuturkan sudah lebih satu tahun membuka bengkel tersebut dan tidak pernah terjadi percikan api. Tetapi tidak ia ketahui pada saat kejadian terjadi. Karena bengkel buka 24 jam dan sekalian itu menunggu sahur.
“Tidak ada barang yang terselamatkan lagi, karena api cepat membesar. Kami aja lompat kebelakang menyelamatkan diri, sebab api didepan sudah besar. Untuk kerugian Rp 100 juta,” jelasnya.
Sabran menjelaskan telah menyerahkan proses pemeriksaan kepada aparat kepolisian dan saat ini fokus untuk membereskan sisa kebakaran. Sekaligus berpikir untuk membangun kembali usaha yang telah ia rintis sejak dahulu.
“Apapun asumsi orang, ada yang dibilang sengaja atau tidak biar polisi yang mengusut,” pungkasnya.
Kapolsek Pahandut AKP Ani Maryani menyebutkan insiden tersebut masih dalam penyelidikan dan petugas sudah melakukan indentifikasi di tempat kejadian perkara (TKP). Ia berharap masyarakat untuk lebih waspada meletakkan bahan-bahan yang mudah terbakar.
“Masih lidik, sudah dimintai keterangan dan kita masih memastikan penyebab kebakara,.” pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka, musibah tersebut menjadi tontonan warga. Korban terlihat mengais sisa barang yang bisa terselamatkan. (daq/vin)