SAMPIT – Delapan ratus pemudik memenuhi ruang tunggu Pelabuhan Sampit, Selasa (21/6). Mereka meninggalkan Sampit dengan dua kapal; KM Egon milik PT Pelni dan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU).
Penumpang KM Kirana III mencapai 500 orang. Masih jauh dari kapasitas maksimal kapal yang bisa menampung 700 penumpang. Kapal RoRo (roll on-roll off) itu pun mengangkut sejumlah kendaraan; 14 unit kendaraan berat seperti truk dan mobil, serta sekitar 30 sepeda motor.
”Sengaja dimaksimalkan untuk kendaraan angkut, karena memang saat ini belum terlihat lonjakan penumpang,” kata Manajer PT DLU cabang Sampit Hendrik, kemarin.
Diperkirakan arus mudik sudah ramai pada 25 Juni atau H-10 Lebaran. Hendrik menyebutkan, kebanyakan truk yang diangkut kapal DLU merupakan angkutan logistik yang membawa barang-barang retur atau barang daur ulang. Jika tidak diangkut, dikhawatirkan truk tersebut menumpuk di Sampit.
Mobil dan sepeda motor yang diangkut kapal itu adalah milik penumpang. Untuk memudahkan transportasi di tempat tujuan.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Buat jalan-jalan juga, karena di Surabaya sering macet. Jadi lebih baik pakai kendaraan sendiri biar cepat sampai, tidak nunggu transportasi lain. Selain itu buat jaga-jaga juga, karena di Sampit motornya nggak ada yang jaga. Nanti pulangnya dibawa lagi,” ucap Rudi, penumpang Kirana III.
”Dibawa untuk dipakai anak, soalnya ada anak saya yang sekolah di Jawa. Sebelumnya kalau pulang ke Surabaya juga memang tidak pernah bawa motor,” timpal penumpang lainnya, Ita.
Sementara KM Egon milik PT Pelni dengan tujuan Semarang juga tidak mengangkut penumpang dalam kapasitas maksimalnya. Disebutkan Manajer PT Pelni cabang Sampit, Lamson Ompusunggu, penumpang KM Egon hanya berjumlah 292 orang dari kapasitas maksimal 700 penumpang.
”Masih belum ramai penumpangnya. Besok (hari ini) nanti ada lagi dua kapal yang datang, KM Sirimau dan KM Kelimutu. Rencananya Kelimutu bermuara di pelabuhan setelah Sirimau berangkat,” pungkasnya.
Sebelumnya Lamson menyebutkan bahwa untuk tahun ini aktivitas mudik angkutan Lebaran jadwalnya lebih panjang daripada tahun sebelumnya, yaitu dari H-18 hingga H+18. Sementara pada tahun sebelumnya, jadwal angkutan Lebaran dimulai dari H-15 hingga H+15. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan penumpang di Pelabuhan Sampit. (sei/dwi)
