SAMPIT – Dampak aroma gas misterius dan semburan asap panas masih dirasakan warga RT 01 RW 01, Kelurahan Mentaya Seberang, Sampit. Bahkan, bau gas membuat unggas mati.
“Kemarin bebek mati lagi dua dan katak dua ekor. Warga tidak berani mendekat ke lokasi tersebut karena masih ada sedikit bau dan semburan asap,” ujar Nisa saat ditemui di rumahnya, Selasa (22/6).
Tanah di halaman rumah Nisa yang sempat mengeluarkan aroma gas menyengat dan semburan asap panas dikelilingi garis polisi. Di dalam tanah seluas empat meter tersebut terdapat dua lubang tanah sedalam kurang lebih 20 centimeter dan sebuah tiang PLN yang sudah berkarat.
Sejak kejadian itu, warga sekitar tak berani mendekat. Meski sudah tidak lagi mengeluarkan semburan asap panas, warga tetap was-was lantaran masih ada sedikit reaksi dari lokasi keluarnya gas.
Nisa menuturkan, setelah kejadian ada petugas PLN yang memeriksa. Katanya, ada sambungan kabel PLN yang terkelupas di dalam tanah hingga menimbulkan aroma gas dan hawa panas di dalam lubang. Pihak PLN melakukan perbaikan terhadap kabel terbuka di lokasi kejadian. Setelah itu, polisi langsung memasangi police line.
“Ada juga dari dinas pertambangan, tapi tidak berani memeriksa karena sudah ada garis polisi,” kata Nisa.
Pasca diperbaiki, semburan asap panas sudah menghilang tapi hawa panas masih ada dari dalam lubang tanah tersebut. Sementara aroma gas mulai hilang, walaupun ada sedikit kadang tercium oleh warga. (rm-75/yit)