SAMPIT- Sekda Kotim Putu Sudarsana menyebutkan, kegagalan Kotim meraih adipura disebabkan penilaian yang lebih berat dibandingkan proses penilaian sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya penilaian terhadap kebersihan suatu kota sudah bagus, maka kota tersebut dipastikan akan mendapat adipura.
”Untuk tahun ini, ada verifikasi terhadap dewan pertimbangan adipura. Mereka ini terdiri dari mantan-mantan Menteri Lingkungan Hidup. Jadi pada saat pemaparan, mereka mempertanyakan multiflier effect dari kebersihan. Apa efeknya terhadap kesehatan, pendidikan, masyarakat dan lainnya, data inilah yang belum terkover oleh tim kita. Jadi kita tidak bisa menjawab secara langsung saat ditanya mengenai hal itu,” jelas Putu.
Meski gagal, dirinya menyebutkan tidak akan menyerah dan akan terus bergerak agar ke depannya adipura bisa kembali didapatkan untuk mengevaluasi apa saja yang perlu diperbaiki. Sejauh ini, dirinya menyebutkan hal yang perlu diperbaiki adalah masalah tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
”TPA itu nilainya turun karena memang anggaran untuk meningkatkan TPA dari APBD kita belum cukup. Sampah juga masih menjadi momok. Harapannya nanti untuk mengatasinya adalah dengan menambah armada pengangkut sampah dan kontainer, sehingga sampah itu bisa terangkut,” jelasnya. Baca juga berita Lagi-Lagi Gagal Raih Adipura, Ada Apa dengan Sampit?(sei/yit)