SAMPIT – Berbagai cara dan modus dilakukan oleh pelaku tindak kejahatan penipuan. Baru-baru ini seorang lelaki paruh baya AG (54) menjadi korban.
Aksi penipuan dilakukan via telepon dan korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang kepada pelaku dengan berbagai alasan.
AR anak AG menceritakan dirinya yang memang tidak tinggal satu kota dengan ayahnya tiba-tiba ada seorang lelaki menelpon orangtuanya dan memberitahu jika dirinya terlibat narkoba. Jika ingin bebas diminta mengirikan sejumlah uang.
“Tanpa mengecek kepada saya, ayah langsung mengirimkan sejumlah uang yang diminta. Setelah terkirim baru ayah menelpon saya, setelah saya menceritakan hal tersebut tidak benar dan saya juga masih ditempat kerja, baru sadar jika ayah sudah ditipu,” cerita AR, Minggu (31/7).
Lanjut AR, saat sadar ditipu, dirinya langsung meminta ayahnya menelpon nomor yang menghubungi tadi dan beruntung masih aktif dan diakui penipu tersebut jika dirinya salah orang dan berjanji untuk mentransfer kembali uang itu.
---------- SPLIT TEXT ----------
Setelah ditunggu beberapa saat, uang tidak juga dikembalikan dan nomor telepon tersebut sudah tidak bisa dihubungi lagi.
“Ayah saya transfer Rp 1,5 juta dan melayang begitu saja, ayah saya seperti tidak terkontrol dan mungkin gugup saat dibilang saya terlibat narkoba dan tanpa mengecek, langsung transfer. Setelah sadar baru menelpon saya,” bebernya.
Informasi di masyarakat, selain modus penipuan dengan memberi kabar buruk tentang keluarga dan meminta uang untuk ditransfer juga ada modus lain seperti meminta pulsa dengan mengaku keluarga.
Bahkan ada juga yang sampai mengambil akun BBM dan melakukan promosi fiktif penjualan telepon genggam dengan harga murah. (dc/fm)