SAMPIT - Jemaah calon haji (CJH) asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus siap menghadapi perbedaan cuaca yang cukup signifikan selama di Arab saudi.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Rabiatul Adawiyah mengatakan, laporan cuaca di Arab Saudi mencapai 44 derajat celcius. Suhu ekstrem tersebut harus diantisipasi oleh jemaah yang tak lama lagi terbang ke Tanah Suci. Salah satunya, dengan memperbanyak minum air, minimal lima liter per hari.
”Jauh-jauh kami sudah menginformasikan kepada para calon jemaah haji tentang perbedaan cuaca antara di sini dan di Arab Saudi. Dari dinkes (dinas kesehatan) juga sudah memberitahu apa saja yang harus disiapkan oleh para jemaah,” ujarnya, Senin (8/8).
Dengan memperbanyak minum air putih, risiko dehidrasi bisa diminimalisasi. Jemaah juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen kesehatan untuk menjaga stamina tubuh, serta membawa semprotan air untuk wajah atau tangan guna mengurangi efek hawa panas.
Untuk persiapan fisik juga sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu. Selain latihan kebugaran yang diberikan oleh dinkes selama kegiatan manasik haji, sebelumnya juga sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bagi setiap calon haji. Mulai dari cek tensi darah, konsultasi kesehatan, dan lain-lain. Jika ada jemaah yang kondisi tubuhnya agak rentan atau sedang dalam keadaan sakit, maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan atau dikarantina sampai kondisi tubuhnya benar-benar fit.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Memang ada salah satu jemaah yang sempat terindikasi penyakit TBC dan langsung diobati. Jadi dari sisi kesehatan untuk calon jemaah haji Kotim sekarang sudah lolos semua. Tapi di Palangkaraya nanti mereka akan dicek lagi kesehatannya, baru benar-benar bisa berangkat ke Tanah Suci,” kata Rabiatul.
Ia mengapresiasi cara kerja tim kesehatan di Kotim yang sudah dengan sabar dan sepenuh hati menangani jemaah. Bagi calon haji yang tidak datang untuk memeriksa kesehatannya, langsung dihubungi oleh tim kesehatan dan diberikan imbauan untuk segera memeriksakan kesehatan. Karena kesehatan sudah menjadi salah satu prioritas utama yang harus dipenuhi jemaah sebelum menunaikan ibadah haji. Selama perjalanan di Tanah Suci, jemaah akan didamping oleh seorang dokter umum dan dua perawat.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini ada sekitar 357 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah berada di Mekkah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah untuk menyambut kedatangan para CJH.
Para petugas PPIH yang sudah tiba di Saudi terbagi dalam dua daerah kerja (daker). Yakni, daker airport dan Madinah. Daker airport bertugas menyambut dan melayani CJH di Bandara Jeddah maupun Madinah. Sementara itu, PPIH di Daker Madinah melayani aktivitas jamaah selama berada di kota nabi itu.
Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Ditjen PHU Kemenag Muhajirin Yanis mengatakan, para petugas PPIH disambut cuaca yang esktrem. Pada pagi dan malam berkisar 33 derajat celsius. Cukup hangat dan membuat berkeringat. Namun, pada tengah hari, suhu meningkat drastis. Papan digital di dekat pintu Terowongan Mina menunjukkan kisaran angka 39 hingga 44 derajat celsius.
”Suhu itu diperkirakan terus meningkat hingga di atas 56 derajat celsius. Para jamaah agar rajin minur air. Petugas juga,” kata Muhajirin di Hotel Manar Al-Muna, Mekkah, kemarin (7/8). (vit/yit)