SAMPIT - Lilis Ratna Juwita alias Popo warga Jalan Jeruk II, Ketapang, Sampit mengungkap motif penculikan yang ia lakukan terhadap Novita dan Sartika alias Tika di persidangan, kemarin (22/8).
Popo mengaku nekat melakukan itu lantaran sakit hati setelah ia putus komunikasi dengan Tika. Popo sudah terlanjur jatuh hati (cinta) kepada Tika.
Memuluskan aksinya, Popo mengajak rekannya, Dedy Ramadhani, Hendra Siswinto, Andika Ika Putri alias Dika, Ebon untuk menculik Tika dengan pancingan melalui Novita.
Kepada majelis hakim yang diketuai Gabriel Siallagan dan JPU Kejari Kotim Budi Sulistyo, Popo mengaku menyayangi Tika lantaran sebelum putus komunikasi, ia dan Tika selalu bersama.
”Kemana-mana kami selalu berdua, saya nyaman dengan dia curhat (curahan hati) segala macam, namun terakhir-terakhir ditelepon dia tidak menjawab, BBM, pertemanan di media sosial dihapus, setelah dia punya teman dan pacar baru,” kata Popo saat sidang, kemarin (22/8).
Lantaran sakit hati, Popo menculik korban pada 10 Mei 2016 dan membawanya ke Jalan M Hatta lingkar selatan Sampit dengan harapan hanya ingin bertemu saja.
Awalnya Popo Cs sempat ke kediaman Tika namun kala itu ia sudah berangkat kerja, akhirnya mereka lebih dulu menculik Novita di Jalan Rangkas 4, Ketapang, Sampit dengan pura-pura sebagai petugas JNE.
Mereka menarik paksa korban dan meminta bantuan Novita untuk memancing Tika. Tika akhirnya datang, sementara Novita disuruh kembali ke kantornya bersama Yasin yang saat itu datang ke lokasi kejadian bersama Tika.
---------- SPLIT TEXT ----------
Kepada hakim, Popo menyebut, selama ini ia hanya bisa memendam perasaannya lewat Tika, ia ungkapkan setelah ia pura-pura sebagai Bowo.
“Bowo itu ada orangnya, namun selama ini saya yang pura-pura jadi Bowo, dalam komunikasi saya panggil dia sayang, Tika tahunya Bowo dan tidak tahu kalau itu adalah saya,” kata Popo.
Popo sendiri mengaku selama ini mengungkap rasa sayangnya dengan Tika tidak secara langsung namun melalui perhatian khususnya seperti memberi barang-barang kesukaan Tika dan uang.
Saat hakim menanyakan apakah Popo termasuk kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), ia pun mengiyakan.
Tapi, diakui Popo, ia lebih menyukai sesama perempuan baru kepada Tika saja. Saat ditanya hakim, siapa orang yang melakukan pengancaman terhadap Tika baru-baru ini, Popo sendiri mengaku tidak tahu. Apalagi saat ini menurut Popo, rasa sayangnya yang sudah lama ia pendam dengan Tika sudah berubah, ia secara tegas menyebut dengan hakim telah membenci Tika.
“Saya tidak tahu, di sel saja saya tidak bisa bawa handphone namun yang tahu password facebook saya itu adalah dua orang teman se kantor saya dulu,” beber Popo. Popo juga hanya bisa menjanjikan imbalan kepada rekan-rekannya lantaran ia sendiri tidak berani menculik Tika. Diakuinya, ia tidak memiliki uang sebanyak itu. ”Kalau seandainya berhasil ya saya kasih seadanya saja,” pungkas perempuan yang menunggu tuntutan hukuman dari jaksa ini. (co/fm)