SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Bandara H Asan Sampit menyebutkan bahwa, musim kemarau di Kotawaringin Timur (Kotim) hanya akan berlangsung selama dua bulan lagi. Pasalnya, awal November mendatang intensitas curah hujan akan mulai meningkat.
”Meskipun sempat beberapa kali terjadi hujan, saat ini Kotim masih berada dalam musim kemarau tapi kondisi kemarau basah. Musim penghujan akan terjadi pada awal-awal bulan Nopember atau Desember,” ujar Plt. Kepala BMKG Kotim, Mulyono Leo Nardo, Senin (29/8).
Beberapa hari yang lalu Kotim khususnya Kota Sampit sempat diguyur hujan, tapi intensitas curah hujannya masih dalam tahap normal, berkisar 150 milimeter (mm). Peningkatan baru akan terjadi diprakirakan awal bulan Nopember mendatang. Meski begitu, Mulyono belum bisa memastikan berapa tinggi peningkatan curah hujan nantinya dan berapa lama musim hujan akan berlangsung.
”Untuk saat ini kami belum bisa mempublikasikan secara menyeluruh terkait prakiraan cuaca ini, karena masih ada kemungkinan cuaca tersebut akan berubah dalam waktu dua bulan,” katanya.
Selain curah hujan, Mulyono juga menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang terjadi saat ini, seperti dari segi kecepatan angin dan ketinggian gelombang. Untuk kondisi angin dominan berasal dari arah timur ke arah tenggara dengan kecepatan rata-rata 14 sampai 20 kilometer per jam. Sementara untuk prakiraan tingkat ketinggian gelombang antara 0,75 sampai 2 meter.
Kondisi ini sudah memasuki tahap waspada dan kurang aman bagi kapal atau kendaraan laut untuk berlayar. Sehingga diimbau kepada para pemilik kendaraan laut dan petugas angkutan laut agar benar-benar memastikan kondisi perairan sebelum melakukan pelayaran. (vit/fin)