PALANGKA RAYA – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di areal Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Kebakaran kali ini menimpa gedung Biro Humas dan Protokol, Selasa (30/8). Api nyaris saja melalap seluruh gendung berlantai dua tersebut. Kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek ini, mengebohkan seluruh pegawai di lokasi tersebut.
Salah seorang pegawai, Rani menuturkan, kebakaran ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB ketika para pegawai kembali ke ruang kerja setelah waktu istirahat siang. Asap pertama kali terlihat dari bagian plafon diruang media center yang berada dalam gedung tersebut.
Seluruh pegawai yang berada digedung itu pun panik saat melihat kepulan asap semakin tebal dan menjalar bagian lain. Melihat kejadian ini, seluruh pegawai yang ada pada saat kejadian itu bergegas menyelamatkan arsip-arsip penting dan membawanya keluar gendung.
“Iya mas, awal asap tidak terlalu tebal, terus lama-kelamaan tambah tebal dan asap keluar juga dari ruangan lainnya. Setelah bagian atasnya dijebol, apinya baru kelihatan,” katanya.
Tim pemadam kebakaran yang datang langsung melakukan upaya menjinakkan api dengan cara menjebol plafon. Meski api tidak jadi menjalar dan menyakibatkan kebakaran hebat, namun kejadian tersebut menyebabkan beberapa plafon bangunan terpaksa dirusak untuk mengetahui dimana letak korsleting listriknya terjadi.
“Sebegitu kami dapat info, kami langsung menurunkan tim. Terpaksa bagian plafon dijebol untuk mengatahui asal api. Beruntung api tidak menyabar terlalu cepat dan bisa diatasi,” kata Sucipto Komandan Regu 1 Pemadam Kebakran Kota Palangka Raya Sucipto.
Sementara itu Kepala Biro Umum Setda Kalteng Riduan Manurung menuturkan, pada 2014 lalu gedung tersebut sudah direhap dan instalasi listriknya pun juga tidak ketinggalan. Sehingga dia tidak bisa memastikan apakah instalasi listriknya masih layak atau tidak, mengingat rehap gedung tersebut sudah dilakukan beberapa tahun belakangan.
“Ya kalau masalah karena usia instalasi saya tidak mengerti. Tapi untuk rehap sudah pernah dilakukan sebelumnya,” ucapnya.
Sementara untuk kepentingan kepentingan penyelidikan, aparat kepolisian mamasang garis polisi diareal tersebut khususnya di ruang media center. (sho/vin)
