SAMPIT – Ketatnya persaingan usaha di tengah perkembangan teknologi membuat beberapa orang melakukan inovasi bisnis. Salah satunya usaha jasa delivery makanan dan maupun barang GoFood.
”Bisnis ini sudah jalan setengah tahun. Inspirasinya itu datang sewaktu saya dulu beli makanan, ternyata ketinggalan. Mau balik lagi sudah malam dan rumah saya jauh. Saya pikir siapa ya yang mau disuruh ngantar atau ambil makanan. Dari kejadian itu makanya saya bikin GoFood ini. Selain itu kan saya juga lihat di TV kalau di Jakarta sekarang sudah ada yang namanya GoJek. Saya juga terinspirasi dari situ,” jelas Widya, pemilik bisnis GoFood Sampit, Senin (5/9).
Widya mempekerjakan dua orang dan ke depan ingin menambah satu orang lagi yang tak lain adalah adiknya sendiri. ”Soalnya ini masih berbentuk bisnis keluarga,” jelasnya.
GoFood awalnya hanya bermodal Rp 200 ribu. Seiring berjalannya waktu, nilai bisnisnya meningkat.”Prospeknya bagus, sekarang saja kontak di BBM saya sudah ada sekitar 2 ribu,” tuturnya.
Untuk penghasilan, kata Widya, rata-rata Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per hari. Sedangkan untuk promosi, masih mengandalkan media sosial. ”GoFood inikan belum ada aplikasi khusus seperti GoJek. Jadi, biasanya konsumen itu pesannya lewat BBM (BlackBerry Massenger),” jelasnya.
Jasa antar ini mulai pukul delapan pagi hingga pukul lima sore, dilanjutkan pukul tujuh malam hingga pukul 10 malam. Walaupun GoFood itu pada dasaranya bisnis delivery makanan, Widya mengatakan tak jarang konsumen pesan yang aneh-aneh.
”Konsumen itu pesannya macam-macam, bahkan ada yang pernah pesan ban luar. Tapi tetap kita layani, karena sekarang kita enggak cuma makanan. Apa saja yang konsumen pesan kita layani,” tuturnya. (rm-76/yit)