SAMPIT – Keberadaan halte di Kota Sampit tak lagi berfungsi optimal. Beberapa halte terpaksa dihancurkan karena pelebaran jalan. Padahal, untuk membuat satu halte saja menelan biaya Rp 60-75 juta. Diperkirakan anggaran yang terbuang percuma mencapai ratusan juta.
Kabid Transportasi Darat dan Udara Dishubkominfo Kotim Cok Orda Putra Legawa, ada 33 halte yang dibangun. Dalam kota sebanyak 13 unit dan saat ini tersisa kurang dari 10. Sejumlah halte yang dulunya dibangun di Jalan Muchran Ali, Baamang, dan Jalan Tjilik Riwut telah lama dihancurkan.
”Sisanya, di Jalan Tjilik Riwut dekat Polsek Baamang, Pandawa, Ketapang dekat Pembina, dan DI Panjaitan, beberapa kena gusur,” ujar Cok Orda, Rabu (14/9).
Coki—sapaan akrabnya—menjelaskan, penggusuran halte akibat perkembangan Kota Sampit, terutama terimbas pelebaran jalan. Misalnya, Jalan Tjilik Riwut yang berubah jadi jalan nasional dan harus memenuhi standar jalan selebar 30 meter. Halte tersebut dibangun dalam radius pelebaran, sehingga harus dihancurkan.
”Ya, memang rugi, kalau dihitung dua unit halte saja seratus jutaan,” ujar Coki dibincangi Radar Sampit.
Coki, halte di luar kota masih berfungsi semua dan digunakan pelajar menunggu angkutan, seperti di Bagendang dan wilayah selatan lainnya. Kendati demikian, Dishubkominfo merencanakan kembali membangun halte di Sampit setelah angkutan umum dalam kota direalisasikan.
”Setelah nanti terealisasi, akan membangun fasilitas halte menggunakan dana APBD, APBN, atau sumbangan swasta,” ujar Coki.
Menurutnya, halte yang sudah ada bisa difungsikan. Akan tetapi, jika melihat rute baru, harus dibuat halte juga. Halte dinilai penting untuk pemberhentian angkutan dan masyarakat dimudahkan saat menunggu. Jadi, tidak berhenti di sembarang tempat. Itu juga untuk keamanan dan keselamatan penumpang serta sopir.
”Halte baru akan menggunakan material besi. Dulu menggunakan kayu ulin. Biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan pembuatan halte sebelumnya. Namun, dinilai lebih aman dan praktis jika sewaktu-waktu kembali dilakukan pelebaran jalan,” ujarnya. (ara/ign)