PANGKALAN BUN – Rencana pembangunan bandara internasional terus dimantapkan, dengan lokasi yang sudah ditetapkan yakni di Desa Sebuai Kecamatan Kumai. Pemantapan rencana tersebut juga ditandai dengan kunjungan pihak Subdit Bandar Udara dari Kementerian Perhubungan yang ditemani pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kobar.
Joko Trikongko dari Subdit Bandara Kemenhub mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kobar sudah benar telah menyiapkan lahan yang bagus untuk bandara baru tersebut. Mengingat ke depan bandar udara akan terus berkembang dan mengantisipasi bandara yang ada dalam jangka panjang. “Saya rasa Pemkab Kobar sudah tepat untuk merencanakan kebutuhan bandara baru dan saya kira persiapannya sudah mantap,” ujarnya.
Disebutkannya juga, bandara baru di Desa Sabuai Kecamatan Kumai dengan luas areal mencapai 2.500 hektare ini nantinya juga bisa menyaingi bandara udara besar di Pulau Jawa. Karena itu lanjutnya, pembangunannya harus benar-benar direncanakan.
Joko juga menegaskan, bukan perkara mudah membangun bandara besar berskala internasional, karena semuanya perlu tahapan dan proses.
Sementara itu Kepala Dishubkominfo Kobar Petrus Rinda mengatakan, khusus untuk bandara baru ini sejumlah tahapan perencanaan sudah dilakukan. Tentu hal ini untuk mendukung terwujudkan bandara baru berskala internasional di Bangun di bumi Marunting Batu Aji.
Diantaranya yang telah dilakukan pemkab Kobar melalui Dishubkominfo yakni studi kelayakan tahun 2013, kemudian di tahun 2014 pembuatan masterplan juga sudah dilakukan. Bahkan ditahun 2015 ada kegiatan untuk bandara baru ini, yakni melakukan rencana teknik terinci (RTT) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
“Beberapa tahapan sudah kita lakukan secara baik dengan konsultan yang berkompeten dibidangnya,” tukas Petrus.
Ditambahkannya, rencana pembangunan bandara baru ini juga sudah mendapatkan rekomendasi dari gubernur. Termasuk proses pinjam pakai kawasan sudah dirapatkan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan semua persyaratanya telah terpenuhi. Kemudian, lokasi pembangunan bandara juga sudah diparit keliling dan pembuatan gapura masuk bandara sudah mulai dikerjakan.
“Jadi Kalau ada isu bakal digeser, itu tidak benar. Karena di lahan seluas 2500 hektare tersebut sudah mantap. Mudah-mudahan dalam jangka dekat ini bisa dilihat pemerintah pusat untuk segara dibangun bandara baru,” pungkas Petrus Rinda. (rin/gus)