PANGKALAN BANTENG-Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 68 Pangkalan Banteng sangat membahayakan. Jalat trans yang memisahkan Amin Jaya dan Sungai Pakit itu dikeluhkan warga sekitar karena kerap menimbulkan kecelakaan akibat lubang yang melebar hampir separuh badan jalan. Selain pengendara motor yang sering celaka, pengendara mobil juga tak luput dari ancaman kecelakaan.
Imam, warga Amin Jaya, menuturkan bahwa sudah tak terhitung lagi kecelakaan akibat lubang jalan itu. ”Kalau motor sering, sudah lupa berapa kali kejadian kecelakaan motor akibat lubang itu,” ujarnya, Minggu (2/10) pagi.
Ia juga mengatakan bahwa kejadian orang terjatuh lebih sering pada malam hari. Karena di lokasi tersebut cukup gelap. Dan sebagian besar yang celaka adalah pengendara yang jarang atau bahkan baru pertama kali melintas di jalan tersebut.
”Lubangnya dari pinggir ketengah hampir separuh jalan. Kalau yang belum biasa lewat bisa bahaya, apalagi jalannya lurus dan pengendara cenderung dalam kecepatan tinggi,” terangnya.
Penuturan serupa juga diungkapkan Sadi Utomo, pedagang sayur di pasar terminal Amin Jaya. Mobil pick up bernopol KH 9153 GE miliknya rusak parah setelah menerjang lubang.
”Untung saya masih selamat, sama warga yang menolong saya dikira meninggal karena bodi depan mobil saya ringsek parah,” katanya.
Sadi menceritakan, kecelakaan itu dipicu oleh sebuah mobil minibus dari arah Pangkalan Bun beriringan dengan sebuah truk. Saat mendekati lubang jalan itu tiba-tiba minibus mengerem mendadak sehingga membuat truk di belakangnya membanting setir ke kanan untuk mendahuluinya.
”Saat itulah saya yang dari arah berlawanan sudah dekat sehingga tsbrakan terjadi. Meski pengemudi truk mencoba membanting ke kanan hingga turun ke aspal namun bagian belakang truk tetap saya tabrak,” katanya.
Meski berakhir damai karena pengemudi truk alami kecelakaan tersebut sepakat untuk memperbaiki kendaraannya. Lubang jalan itulah yang sejak awal menjadi pemicu kecelakaan.
”Kalau jalan itu tidak lubang, kemungkinan kecelakaan tidak terjadi. Untunglah saya hanya luka ringan. Dan permasalahan itu dapat kita selesaikan secara kekeluargaan,” terangnya.
Lubang yang memanjang hampir separuh jalan itu membuat pengendara dari arah Pangkalan Bun cenderung mengambil sisi sebelah kanan. Dan itu sangat membahayakan mengingat titik tersebut berdekatan dengan sekolah yang setiap hari selalu ramai ketika jam berangkat dan pulang sekolah. (sla/yit)