SAMPIT—Kasus perompakan terhadap tugboat prima 1209, Rabu (28/9) lalu di sungai Mentaya, Kotawaringin Timur, jadi atensi jajaran Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ditpolair Polda Kalteng siap melaksanakan perburuan terhadap pelaku-pelaku kejahatan di perairan. Polair juga akan mengerahkan personel dengan didukung kapal-kapal patroli.
“Tugas kami memang laksanakan pengamanan perairan Kalteng. Kami memiliki kapal patroli dan personel yang siap menjaga keamanan, ketertiban masyarakat perairan Kalteng,” kata Direktur Kepolisian Perairan (Dirpolair) Polda Kalteng, Kombes Pol Badarudin, Selasa (4/10).
Ditemui di Sampit, Badarudin menegaskan dalam pelaksanaan tugas, misal terkait dengan pengembangan kasus perompakan terhadap tugboat di sungai Mentaya.
Ditpolair Polda Kalteng tetap berkoordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait baik Polres Kotim, kesyahbandaran maupun operator pelayaran.
“Kami telah siapkan tim khusus untuk menyelidiki kasus-kasus di perairan, kami siap menindak pelaku kejahatan di air. Kami juga sudah siapkan kapal patroli,” tegasnya.
Badarudin membeberkan dengan segala keterbatasan untuk operasional kapal-kapal patroli, dirinya yakin dan siap melaksanakan pengamanan perairan Kalteng, terutama sungai Mentaya.
Saat ini, kata Badarudin, Ditpolair Polda Kalteng memiliki enam kapal patroli, jenis C2 satu unit dan C3 lima unit. Seluruhnya tersebar di 12 daerah aliran sungai (DAS) di Kalteng.
“Kami memiliki kekuatan 11 markas unit (marnit) di 12 DAS dengan keseluruhan berkuatan 50 personel. Dengan segala keterbatasan, kami yakin dan siap mengamankan perairan Kalteng,” tukasnya. (ara/fm)