SAMPIT – Hujan deras yang mengguyur Kota Sampit Kamis (6/10) dini hari, membuat sejumlah lokasi banjir karena luapan air dari drainase. Air bahkan membanjiri halaman RSUD dr Murjani Sampit. Kondisi itu mengkhawatirkan, pasalnya, hujan yang terjadi hanya sekitar dua jam.
Pantauan Radar Sampit, halaman RSUD Murjani tergenang semata kaki orang dewasa. Mulai dari halaman depan yang difungsikan untuk lahan parkir mobil hingga samping poliklinik, dikepung air.
”Saya sampai lepas alas kaki dari ruang rawat inap karena harus melewati banjir di halaman ini. Padahal, masyarakat ingin pelayanan yang nyaman,” kata Tia, pengunjung RSUD Murjani Sampit.
Selain rumah sakit, jalan serta permukiman warga juga tergenang, seperti di Jalan Christopel Mihing. Pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas. Pasalnya, jalan juga berlubang, tapi tertutup tingginya air.
Sampah di dalam tempat pembuangan sampah (TPS), bahkan meluap hingga berserakan di sepanjang kubangan air. Posisi TPS yang rendah serta berada tepat di pinggir saluran air memudahkan aliran air menggiring sampah keluar.
Kasi Penyehatan Lingkungan DPU Kotim Slamet Giartono sebelumnya mengatakan, jika diguyur hujan dengan intensitas tinggi, bahkan disertai pasangnya air Sungai Mentaya, biasanya sejumlah jalan dalam kota bakal tergenang.
Slamet menuturkan, penanganan banjir tak bisa maksimal karena terkendala dana. Selain itu, banyaknya bangunan di muara sungai, tidak memungkinkan dipasang siring di bawah rumah warga. Idealnya, kalau ada saluran besar atau sungai, bagian kanan-kiri seharusnya jalan, bukan rumah penduduk.
”Mengerjakan proyek dengan banyak bangunan tidak bisa, susah sekali. Kami mau membangun harus clear and clean,” ujar Slamet beberapa waktu lalu.(ara/ign)