PANGKALAN BUN – Fenomena awan warna warni di atas langit Kotawaringin Lama (Kolam) pada Rabu (5/10) sore merupakan peristiwa langka namun bisa terjadi dimana saja.
Kepala Badan Meteorologi Klimtologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan, awan berwarna-warni merupakan kejadian alam biasa dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Awan yang dikenal dengan sebutan rainbow cloud itu disebabkan jenis awan cumulus (cu) atau awan cumulonimbus (cb) terdapat kandungan udara hangat yang mengalir ke atas.
Saat terdorong ke atas, lapisan udara tipis itu mengembang dan mendingin secara adibiatik yakni proses yang muncul tanpa perpindahan panas.
”Awan ini juga disebut awan pileus. Warna –warni yang ditimbulkan merupakan efek dari terkena sinar matahari yang akan terbenam. Biasanya terjadi sesudah hujan atau pada waktu sore menjelang malam,” ujarnya, Sabtu (8/10) kemarin.
Secara sederhana, jika ada angin yang berhembus di atas awan cumulus atau awan cumulonimbus, maka awan pileus berpeluang terbentuk.
”Bisa dibilang langka karena sangat jarang terjadi. Namun kemunculan awan tersebut bisa terjadi dimana saja tidak hanya di Kotawaringin Lama saja,” katanya. (sla/yit)