SAMPIT- Kehadiran Agus Dwi Wahyono di SMA Negeri 1 Sampit membawa banyak berkah bagi siswa, guru, dan sekolah. Saat menjadi guru dadakan dalam sehari, General Manager Pelindo III Cabang Sampit itu membagi-bagikan puluhan hadiah bagi warga sekolah yang mau bertanya maupun bisa menjawab pertanyataan.
Kegiatan yang berlangsung Senin (31/10) pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini diikuti siswa dengan antusias. Pemberian materi mengenai kepelabuhanan yang disampaikan langsung oleh Agus dengan cara yang menyenangkan dan mudah ditangkap oleh siswa.
Di tengah-tengah pemberian materi, pria kelahiran Malang 16 Agustus 1968 ini juga melontarkan pertanyaan yang berhubungan dengan Pelindo III serta memberikan doorprize berupa puluhan powerbank pada siswa yang menjawab dengan benar. Siswa pun berebut kesempatan untuk bertanya. Pembawa acara Sulistianingsih pun sampai kesulitan menentukan siswa yang mandapat kesempatan bertanya.
Kegiatan BUMN Mengajar ini semakin seru ketika pembawa acara menentukan penanya dengan persyaratan. Di antaranya, siswa yang kaos kakinya bolong. Tiga siswa pun maju. Panitia pun memilih siswa dengan lubang kaos kaki terbesar yang berhak bertanya. ”Ini menunjukkan kepercayaan diri tinggi. Meski bolong, mau maju,” kata Agus Dwi Wahyono.
Panitia juga memberikan kesempatan kepada siswa yang tidak menggunakan ikat pinggang untuk bertanya. Meski tidak menggunakan ikat pinggang dianggap melanggar aturan sekolah, namun tetap saja ada siswa yang maju tanpa ikat pinggang demi hadiah. ”Poin, poin, poin...,” teriak siswa seluruh kelas, merujuk pada pemberian sanksi kredit poin bagi siswa yang melanggar aturan.
”Ini namanya sengsara membawa nikmat,”celetuk Agus Dwi di hadapan siswa dan guru.
Tidak hanya powerbank, Pelindo III juga menyediakan tiga unit netbook. Satu unit laptop juga diberikan kepada siswa yang dapat mempresentasikan kembali materi yang telah disampaikan GM Pelindo III Sampit. Pelindo III juga menghibahkan dua set peralatan olahraga, satu unit komputer, dan infocus kepada sekolah untuk menunjang kegiatan siswa.
Usai acara, Agus Dwi Wahyono yang ditugaskan untuk menjadi pengajar di SMA Negeri 1 Sampit mengaku menjadi pengajar di hadapan pelajar SMA bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, penyampaian materi secara ringkas dan mudah dimengerti menjadi tantangan yang harus dihadapi ketika berada di hadapan para siswa. Pengetahuan para siswa tentang kepelabuhanan yang terbatas menjadi penyemangat agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh para siswa.
“Menyampaikan kepada stakeholder di Pelabuhan lebih mudah karena mereka telah mengetahui dan memahami tentang kepelabuhanan. Sementara bagi para siswa, informasi maritim dan kepelabuhanan bisa jadi yang pertama bagi mereka,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, SMAN 1 Sampit dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan sebab lokasi SMAN 1 Sampit memenuhi kriteria lokasi yang ditetapkan, yaitu dekat dengan pelabuhan. Selain itu, SMAN 1 Sampit juga dikenal memiliki banyak prestasi sehingga penyampaian materi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peserta yang mengikuti kegiatan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sampit, Darma Setiawan mengapresiasi dan berterima kasih kepada pihak Pelindo III yang telah melaksanakan kegiatan BUMN Mengajar. Dirinya mengharapkan, kegiatan tersebut dapat menambah wawasan peserta didik.
”Pelindo III adalah BUMN terbesar di Kotim, tapi banyak yang belum kita ketahui tentangnya. Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat menambah wawasan kami, khususnya terhadap pengelolaan pelabuhan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Suparmadi menyambut baik kegiatan BUMN Mengajar yang dilaksanakan oleh Pelindo III di SMA Negeri - 1 Sampi. Suparmadi menyebut kegiatan tersebut dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi para siswa di luar kurikulum sekolah yang diajarkan selama ini. “Apa yang dilakukan Pelindo III dapat menambah wawasan dan motivasi bagi para siswa sebagai bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang,” katanya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Perlu diketahui, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menugaskan para pimpinan perusahaan di daerah untuk tampil menjadi guru pada 17 SMA/SMK yang tersebar di tujuh wilayah provinsi di Indonesia yang merupakan wilayah kerja Pelindo III. Hal itu untuk memperkenalkan Kemaritiman dan peran Pelindo III sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan kepelabuhanan kepada para generasi muda.
Kegiatan bertajuk BUMN Mengajar itu berlangsung serentak di 17 SMA/SMK yang tersebar di 17 kota dengan jumlah siswa yang terlibat setidaknya mencapai 4.030 siswa SMA/SMK, pada Senin (31/10). Khusus di Sampit, kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sampit.
Direktur SDM dan Umum Pelindo III Toto Heli Yanto menyebut, kegiatan BUMN Mengajar merupakan bagian dari kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri yang telah berlangsung sejak akhir Juli lalu. Kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN tersebut bertujuan untuk mendekatkan perusahaan BUMN kepada masyarakat. Untuk itu, Pelindo III menyasar pada sekolah-sekolah yang berada di sekitar pelabuhan sebagai tujuan mengajar bagi masing-masing General Manager di daerah.
“Setiap General Manager tampil di hadapan sekitar 250 orang di masing-masing sekolah. Mereka memperkenalkan Pelindo III dan memberikan motivasi kepada para siswa agar menjadi generasi penerus bangsa yang unggul,” katanya.
Toto menyebut, BUMN merupakan agen pembangunan bangsa. Para pengajar juga menjelaskan mengenai posisi Pelindo III dalam perekonomian nasional. Nilai-nilai kepemimpinan dan kejujuran juga menjadi materi yang disampaikan kepada para siswa. Para General Manajer juga memberikan semangat dan motivasi untuk belajar lebih giat kepada para siswa, menjauhi narkoba dan mengisi dengan kegiatan yang positif agar dapat meraih cita-cita dan masa depannya.
”Kami berharap para siswa ini memiliki semangat untuk mengejar masa depan sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka masing-masing. Para General Manager ini bisa menjadi contoh bahwa jika mau berusaha dan sungguh-sungguh dalam bekerja, maka kesuksesan itu dapat diraih,” lanjutnya.
Toto mengatakan, kegiatan BUMN Mengajar sekaligus menjadi pengalaman pertama bagi para General Manager untuk menjadi pengajar di sekolah. Selama ini mereka dihadapkan pada rutinitas pekerjaan dan target-target dari perusahaan.
“Ini menjadi menarik karena para General Manager tidak memiliki latar belakang mengajar. Mereka harus bias menjadi bintang di panggung BUMN Mengajar dengan pengalaman hidup dan kepemimpinan mereka,” imbuhnya.
Pelindo III juga menyerahkan bantuan fasilitas pendidikan mencapai lima ratusan juta atau rata-rata sekitar tiga puluh juta pada setiap sekolah yang menjadi lokasi Pelindo III Mengajar. Kegiatan BUMN Mengajar merupakan bagian dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN. (adv/sei/yit)