SAMPIT – Seekor Bekantan yang hanyut di Sungai Mentaya dan nyaris tewas tenggelam berhasil diselamatkan Upi alias Bang Doyok, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Selasa (15/11). Satwa liar yang dilindungi itu sempat dikira sudah mati lantaran tidak melawan saat ditangkap.
Penemuan bekantan itu kini menjadi tontonan banyak warga. Seutas tali terikat di pinggang hewan itu. Karena banyak manusia di sekitarnya, bekantan itu sempat mengamuk dan melukai dirinya sendiri.
Berulang satwa itu menggigit kayu yang ada disekitarnya hingga giginya berdarah. Hal itu dilakukan karena merasa terancam terhadap warga yang berkumpul untuk melihat hewan berbulu merah itu. Berulang kali bekantan itu membenturkan diri di dinding seng dan mencoba melepaskan diri dari jeratan tali sambil berteriak.
”Saya sempat mengira seekor anjing, jadi saya datangi menggunakan kelotok. Ternyata bekantan. Meski begitu, tetap saya selamatkan. Saat itu kondisinya sudah lemas dan kami mengira sudah mati. Beberapa waktu kemudian kuat kembali, diikat pakai tali dan kami beri makanan roti,” kata Doyok kepada Radar Sampit saat ditemui di Pelabuhan Habaring Hurung.
Tidak ada niat bagi Upi untuk memelihara satwa yang dilindungi undang-undang itu. Dia siap menyerahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), karena tidak sanggup memberi makanan bekantan yang mempunyai ciri hidung panjang itu.
”Ini masih anaknya. Jika sudah dewasa, hidungnya jauh lebih panjang. Kami siap saja menyerahkannya kepada petugas yang berwenang. Jika dibiarkan di sini terus, tidak akan bisa hidup lama,” ujarnya.
Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit Muriansyah yang tiba di lokasi melihat langsung bekantan yang dilaporkan warga. Dia siap mengevakuasi bekantan dan mengamankannya agar bisa dikembalikan pada habitatnya. ”Kita sudah cek dan benar ada bekantan yang ditemukan warga,” kata Muriansyah. (mir/ign)