SAMPIT – Guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) membentu tim terpadu yang terdiri dari beberapa instansi, baik pemerintahan maupun vertikal. Tim terpadu tersebut secara berkala melakukan patroli diseluruh wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur(Kotim), khususnya Kotim, yang berpotensi terjadi karhutla.
”Tahun ini kami lakukan patroli selama 3 bulan atau 90 hari yang dibagi menjadi 3 periode, yakni pada bulan April, Agustus, dan November. Patroli dilakukan bukan hanya pada musim kemarau, tapi musim hujan juga, ini adalah kegiatan pencegahan jadi dilakukan sebelum bencana kabakaran mengancam,” ujar Muriansyah, komandan Pos BKSDA Sampit yang menjadi bagian dari tim terpadu tersebut, Selasa (29/11).
Dia menjelaskan, selama bulan november lalu pihaknya bersama tim terpadu yang terdiri dari 2 orang Manggala Agni Sampit, 1 orang anggota Polsek Ketapang, 1 orang anggota Koramil Baamang, dan 1 warga masyarakat telah melakukan patroli. Lokasi yang menjadi pusat patroli pada bulan november antara lain Desa Kandan dan sekitarnya, Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Baamang Hulu, Kelurahan Baamang Barat dan Kelurahan Mentaya Seberang.
Pada bulan yang ditentukan patroli dilakukan selama satu bulan penuh. Selain memantau lokasi yang rawan kebakaran, dalam patroli juga dilakukan berbagai kegiatan lainnya. Misalnya anjangsana atau kunjungan ke rumah-rumah warga yang berada di sekitar daerah rawan kebakaran, memberikan penyuluhan dan imbauan kepada pemilik kebun untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, sosialisasi tentang peraturan pemerintah tentang larangan karhutla, pengecekan koordinat lokasi titik api, dan lain-lain.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Kegiatan memang menjadikan warga sebagai sasaran utamanya, karena menurut data kami, khususnya di Kotim, kebakaran yang terjadi selama ini faktor utamanya adalah manusia, baik sengaja maupun tidak sengaja. Sangat jarang yang disebabkan gangguan alam, seperti petir atau gesekan batang kayu,” tutur Muriansyah.
Disamping melakukan patroli, pihaknya juga membentuk posko di dua lokasi, untuk kali ini posko ditempatkan di Kelurahan Baamang Barat dan Kelurahan Mentaya Seberang. Pembentukan tim dan tupoksinya ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Kementerian LHK serius dalam penanganan karhutla. Dan tindakan pencegahan pun dilakukan sejak jauh-jauh hari, dengan harapan dapat menghindari terjadinya kebakaran. (vit/fin)