SAMPIT – Salah satu misi pemerintahan SAHATI Jilid II yang ditegaskan oleh Bupati Kotim, Supian Hadi, adalah menjadikan Kabupaten Kotim sebagai kota tujuan wisata tahun 2017. Hal ini menjadi topik pembahasan dalam forum diskusi yang digelar PWI Kabupaten Kotim di aula Hotel Werra, Jumat (3/12) malam lalu.
Ketua PWI Kotim Andri Rizky Agustian menyebutkan, digelarnya kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi di berbagai kalangan mengenai program Sampit sebagai Kota Wisata. Termasuk juga didalamnya adalah membahas hal-hal yang diperlukan untuk mencapai misi tersebut.
”Disini kami juga mengundang pengusaha yang memiliki peranan terhadap perkembangan pariwisata di Kotim. Diharapkan hasil diskusi dapat menjadi solusi dan menjadi dasar tindak lanjut kedepannya untuk mencapai Kotim sebagai kota tujuan Pariwisata,” jelasnya.
Kegiatan yang mengambil tema ‘Sampit jadi Kota Wisata, Apa Bisa?’ ini dihadiri berbagai kalangan pejabat pemerintahan, mahasiswa, dan organisasi masyarakat lainnya. Bahkan Bupati Kotim, Supian Hadi turut berhadir dalam kegiatan ini.
”Fokus pembangunan sektor pariwisata ini dilakukan karena tim RPJMD menilai pariwisata merupakan sektor yang bisa digali. Apalagi devisa negara nomor tiga berasal dari pariwisata,” ucapnya dalam sambutannya.
Hal yang menjadi alasan utama pihak pemkab Kotim mengembangkan faktor pariwisata adalah wacana pemekaran di daerah utara sebagai kabupaten baru, Kotawaringin Utara. Padahal, hasil pertambangan dan perkebunan yang saat ini menjadi pemasukan bagi Kabupaten Kotim, kebanyakan berasal dari dua objek tersebut.
”Inilah yang perlu diantisipasi. Bagaimana agar daerah Kotim tidak terus bergantung pada pertambangan dan perkebunan sebagai pemasukan PAD. Kota pariwisata, jasa dan pendidikan menjadi solusinya,” tandasnya. (sei/fin)