PANGKALAN BUN -Demi menurunkan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Barat (Kobar) menerapkan gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik).
Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Arif Susanto mengatakan, pada musim pengujan ini, walau pun kasus DBD tergolong masih sedikit, pihaknya tetap menggerakan pantau jentik dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Akan lebih efektif gerakan satu rumah satu jumantik, agar rumah bebas jentik," ujarnya, Minggu (11/12) kepada Radar Pangkalan Bun.
Menurut Arif, kendala saat ini adalah kurangnya rasa kepedulian masyarakat terhadap kesadaran kebersihan lingkungan sekitar. Namun hal itu lah tantangan pihaknya untuk terus menggerakan strategi mengurangi kasus DBD di Kobar. ”Mungkin strateginya semua ibu rumah tangga harus tahu cara memantau jentik," tukasnya.
Arif menjelaskan, jumantik merupakan anggota masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas setempat untuk memmantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan penyakit DBD di lingkungan dengan PSN dan 3M Plus.
"Untuk di Kobar yang jelas tahun ini turun dari tahun 2015 lalu ada 310 kasus, tahun 2016 sekarang ini ada 230 kasus," paparnya.
Arif juga menghimbau kepada masyarakat Kobar untuk menerapkan 3M Plus dengan cara menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan barang bekas, plus mencegah dari gigitan nyamuk. "Walaupun cara ini merupakan cara lama, namun tidak semua lingkungan masyarakat menerapkan cara tersebut," tandasnya. (jok/gus)