PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta bupati dan wali kota untuk tidak sering keluar negeri. Dia menyebutkan, apabila kepala pemerintahan setempat sering keluar negeri apalagi tujuannya kurang jelas, tentu tidak akan memberikan hasil pada pelaksanaan program pembangunan.
Dikatakannya, untuk melakukan perjalanan keluar negeri, bupati dan wali kota ada batasannya dan tidak diperbolehkan terlalu lama. Bahkan untuk berangkat Umrah sekalipun, tidak perlu sering dilakukan tiap tahun.
“Jangan sampai dalam satu tahun itu, keluar negerinya tiga sampai lima kali. Itu tidak bagus untuk pemerintah. Untuk berangkat Umrah saja tidak mungkin sering-sering. Satu tahun cukup saja sekali,” katanya kemarin.
Melakukan perjalanan keluar negeri memerlukan beban anggaran yang lumayan tinggi. Namun, apabila mampu mengurangi perjalanan keluar negeri, tentunya akan turut mempengaruhi pengeluaran anggaran perjalanan. Maka dari itu, akan sangat baik jika lebih banyak di daerah ketimbang mondar-mandir keluar negeri, apalagi untuk keperluan yang tidak penting.
”Ya, kita saling menghargailah. Gubernur kan punya Whatsapp, kalau bupati/wali kota mau keluar tugas, minta tolong untuk infokan ke saya. Takutnya kalau tidak ada laporan, lalu tiba-tiba muncul pertanyaan dari Kemendagri, saya tidak bisa kasih jawaban. Intinya kita kerja sama,” katanya lagi.
Menurutnya, bukan tidak boleh melakukan perjalanan keluar daerah bahkan keluar negeri sekali pun. Hanya saja manfaat yang didapat dari hasil perjalanan itu harus benar-benar ada. Dia berharap perjalanan dinas harus punya manfaat untuk masyarakat bukan sekadar untuk jalan-jalan.
“Tapi jangan sering-sering juga, nanti gubernurnya yang ditegur Mendagri (Menteri Dalam Negeri) dan Presiden. Posisi gubernur selaku yang tertinggi di provinsi yang nantinya ditanya. Selain itu, tidak baik juga untuk internal pemerintah dan masyarakatnya,” kata Gubernur.
Lebih lanjut disebutkan, jajaran pemerintah harus punya komitmen yang kuat dalam menjalankan roda pemerintahan. Menurutnya, segala kegiatan yang sudah pasti mengeluarkan anggaran, harus memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya daerah setempat. Karena jika tidak, anggaran yang dikeluarkan akan terbuang sia-sia.
“Kita harus sama-sama punya komitmen yang kuat. Apa saja yang dikerjakan, harus kita pikirkan apa manfaatnya pada masayrakat,” katanya mengakhiri. (sho/vin)