SAMPIT – Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa Kota Sampit, Kotawaringin Timur mengikuti penilaian Wahana Tata Nugraha (WTN) 2016 , sejak dimulainya lomba ini pada 1992 lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), Fadlian Noor mengatakan keikutsertaan Kotim dalam penilaian tingkat Nasional ini bukan semata-mata untuk mendapatkan penghargaan saja, melainkan sebagai ajang evaluasi untuk mengetahui apa saja kekurangan yang masih dimiliki Kotim.
”Tahun ini, Sampit mengikuti lomba WTN pertama kalinya. Kami tidak mencari kemenangan atau penghargaan saja, tetapi dengan lomba ini ingin mengetahui apa saja kekurangan kami. Terutama dari segi penataan transportasi,” kata Fadlian, belum lama tadi.
WTN merupakan penghargaan yang diberikan yang diberikan pemerintah pusat kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik.
Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan menjadi pertimbangan terbesar dalam penilaiannya.
Penilaian untuk kota Sampit telah dilakukan beberapa waktu lalu, dari penilaian tersebut diketahui bahwa masih banyak fasilitas transportasi yang perlu dibenahi.
Contohnya untuk Jalan A.Yani yang merupakan kawasan tertib berlalu lintas, ditekankan agar tidak boleh ada angkutan berat yang masuk kesana.
”Pada saat penilaian memang fasilitas transportasi kita seadanya, CCTV juga belum dipasang. Makanya, ini sebagai masukan agar kedepannya bisa lebih dibenahi,” imbuhnya.
Meskipun baru pertama kali mengikuti penilaian WTN, Kotim berhasil menyabet penghargaan kedua untuk kategori Kota Kecil, setelah Pangkalan Bun yang lebih dulu mengikuti lomba ini.
Penghargaan berupa plakat biasanya diserahkan langsung oleh Presiden RI dan rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dengan penghargaan ini, Kotim menjadi lebih termotivasi dalam membenahi fasilitas transportasi kota Sampit agar dalam penilaian WTN selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Dishub juga akan berkoordinasi dengan SKPD terkait, seperti Dinas PU dan Dispertasih, dalam melakukan pembenahan. Contohnya, pohon peneduh di pinggiran jalan yang juga mempunyai nilai tambah dalam lomba tersebut. (vit/fm)