PANGKALAN BANTENG – Harga cabai yang tak terkendali hingga menyentuh Rp 150 ribu per kilogram, membuat warga terpaksa mengurangi konsumsi cabai. Tingginya harga juga berdampak terhadap pedagang makanan. Mereka harus menyiasati agar cabai tetap bisa dinikmati pembeli.
Maya, warga Desa Karang Mulya mengaku terpaksa mengurangi sambal yang biasanya jadi menu wajib keluarganya. ”Enggak setiap hari lagi nyambelnya mas. Kalaupun buat sambal, tidak lagi pedas. Pokoknya, sambelnya itu KW tiga. Daripada enggak ada sama sekali,” katanya, Kamis (12/1) pagi.
Sebelumnya Maya mengaku rajin membeli cabai rawit setiap seminggu sekali. Kalau biasanya ia membeli satu kilogram, kini dikurangi setengahnya. ”Itu pun kalau suami dan orangtua mulai minta dibikinkan sambal. Maklum, orang Jawa kurang nikmat kalau makan tanpa sambel,” kata ibu tiga anak ini.
Jika para ibu rumah tangga terpaksa mencoret sambal dari daftar menu sehari-hari, para penjual makanan harus menyiasati agar penggunaan cabai bisa diminimalkan. Bahkan, penjual gorengan terpaksa harus mengalihkan cabai dengan saus kemasan sachet untuk pelengkap jualan mereka.
Karni, penjual aneka gorengan di kawasan depan kantor pemerintahan di Desa Karang Mulya, mengaku sudah sejak awal Desember lalu telah mengganti cabai rawit untuk pelengkap gorengan yang dijualnya.
”Sejak cabai dijual Rp 90 ribu, saya langsung ganti dengan saus sachetan,” katanya.
Dengan harga cabai yang tinggi seperti sekarang, lanjutnya, bila tetap menggunakan cabai sebagai pelengkap gorengan, keuntungan akan berkurang. Di sisi lain, kenaikan bahan-bahan lain juga sudah terjadi.
”Satu ons cabai berisi sekitar 50-60 cabai. Bisa-bisa empat buah cabai masuk di harga Rp 1000. Bisa tekor dong kalau terus-terusan pakai cabai,” ujarnya.
Pengurangan cabai juga dilakukan Dirga. Pemilik warung nasi lalapan ini mengaku harus mengurangi hingga 50 persen penggunaan cabai. ”Sehari bisa habis cabai dua kilogram, tapi sejak cabai mahal satu kilo cabai ya harus dicukup-cukupkan,” tuturnya.
Dia terpaksa menambah jumlah tomat dalam setiap racikan sambal buatannya. Itu dilakukan agar porsi sambal dalam hidangannya tidak berkurang.
”Terpaksa dibanyakin tomatnya, yang penting porsi sambal tetap meski kurang kurang pedas. Pelanggan juga memaklumi kok,” tandasnya.
Menurutnya, tingginya harga cabai, biaya belanja untuk pembelian cabai naik berlipat ganda. Pasalnya, harga cabai secara normal ada di kisaran Rp 30-40 ribu per kilogram. (sla/ign)