SAMPIT – Permintaan stok darah di Sampit semakin meningkat. Tidak jarang pasien meminta bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mencarikan pendonor. Sepeti yang dialami Suranto yang harus mencari pendonor darah untuk ibu mertuanya, Uthae (69). Demi dua kantong darah golongan A, Suranto menyebarkan pesan singkat hingga mendatangi markas PMI untuk mencari pendonor.
”Tadi pagi sudah dapat satu kantong darah, jadi masih kurang. Stok darah di rumah sakit sudah habis. Saya mendatangi PMI mereka juga kahabisan tetapi mau mencarikan pendonor, dan minta tolong rekan-rekan di Kompi,” kata Suranto, Minggu (5/1).
Menurutnya, Uthae menderita komplikasi ginjal dan kolesterol. ”Harapannya, kalau bisa dari PMI dan terutama RSUD dr Murjani Sampit, kalau memang pasien memerlukan darah paling tidak disiapkan dulu, jadi tidak kebingungan sendiri,” pintanya.
Kepala Devisi Penanggulangan Bencana PMI Kotim M Alexander membenarkan, seorang warga yang datang untuk meminta bantuan mendapatkan dua kantong darah. Pihaknya hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk membantu sesama.
”Sudah dapat darah dari relawan PMI juga. Itu kami upayakan mencari golongan darah A sesuai dengan kebutuhan pasien rumah sakit. Untuk itu ke depan kami akan melakukan donor darah terbuka,” terang Alex kepada Radar Sampit.
Penyebab stok darah semakin menipis, diantaranya karena jumlah pasien meningkat dengan golongan darah yang sama. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pihaknya akan mengandeng seluruh instansi di Kotim.
”Kalau di setiap instasi itu sudah berjalan dan biasanya setiap ada kegiatan langsung bekerja sama dengan PMI,” ucapnya.
Selain itu, dirinya mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi untuk mengatasi kekurangan stok darah bagi pasien. Salah satunya peralatan yang minim.
”Peralatan di PMI terbatas untuk menampung darah. Kalau relawan yang mau mendonorkan darah itu banyak, bahkan meningkat dari tahun sebelumnya,” tutupnya. (mir/yit)