PANGKALAN BANTENG-Proses pembangunan embung di Desa Sungai Pulau Kecamatan Pangkalan Banteng mulai disosialisasikan. Proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Pemerintah Provinsi Kalteng itu memakan dana sekitar Rp 9 miliar.
Camat Pangkalan Banteng Aliransyah menjelaskan, pembangunan embung paling lambat akan dimulai pada pertengahan Februari ini. Dengan masa pengerjaan selama delapan bulan, sehingga diakhir tahun 2017 nanti wilayah tersebut memiliki embung (bendungan) terbesar di Kabupaten Kobar.
Embung tersebut rencananya akan lebih difokuskan untuk pemberdayaan perikanan, pariwisata, dan air baku untuk kebutuhan masyarakat, hingga sebagai cadangan untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan di wilayah selatan kecamatan tersebut.
"Desa Mulya Jadi, Karang Sari, Natai Kerbau dan Sungai Pulau jadi wilayah selatan yang rawan terbakar saat kemarau. Jadi sangat pas bila ada embung di kawasan itu. Apalagi posisi embung dikelilingi oleh empat desa tersebut,"terang Aliransyah.
Dikatakannya pula, keberhasilan masuknya salah satu proyek nasional tersebut tidak lepas dari peran serta masyarakat yang mendukung program tersebut. Sehingga status lahan untuk pembangunan embung sudah bisa dinyatakan clean and clear.
"Ada banyak yang berebut mengajukan embung semacam itu. Di Sungai Pulau itu sudah beres semua untuk lahan embung. Kalau untuk jalan sampai saat ini sudah disediakan oleh desa dengan lebar empat meter. Ke depan semoga ada pelebaran lagi, jadi akses masuk bisa semakin baik,"papar Aliransyah.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumberdaya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kobar, Erdi Setiawan mengatakan, selain embung di Sungai Pulau yang dibiayai APBN, di Kobar akan dibangun embung tambahan yang dibiayai daerah yakni di desa Sungai Hijau, Amin Jaya, dan pengembangan embung di Arga Mulya.
"Kemudian kita akan kembangkan lagi embung di Arga Mulya yang baru selesai kita bangun. Potensinya juga besar di wilayah itu,"tandasnya.(sla/gus)