PALANGKA RAYA – Amukan si jago merah kembali terjadi. Kali ini di kawasan padat penduduk di Jalan A Yani Flamboyan Bawah gang A Yani 6, Palangka Raya, Minggu (12/2) pagi. Belasan rumah dan barak habis terbakar.
Diduga api muncul dari ledakan kompor di salah satu barak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi diperkirakan kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah. Kini kasus kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan dan penangnan pihak Polres Palangka Raya dan Polsek Pahandut.
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun sesaat kejadian warga dengar bunyi ledakan besar sebanyak dua kali. Ratusan petugas kebakaran dikerahkan dalam insiden itu. Bahkan Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko, Wakil Wali Kota Mofit Saptono dan Kapolres Palangka Raya terlihat turun langsung.
Dari data diperoleh para korban Tulus, Levarni, mama Ipit, mama melati, Abu atun, Mamam Duan, Mama Getri, Ardiansyah, Nini Bidan, mama Irma, mama Siska, Nur Hayati, Utuh, Aar, Nini Mira, Mama Midah, Ruki, semuanya warga RT 01, RW 08 Jalan a Yani api diduga berasal dari barak milik Revani, yang didiami oleh pedagang pentol dan cilok, yang belum diketahui namanya.
Pada saat kejadian si penyewa meninggalkan masakan dan mengobrol bersama tetangga sekitar. Sementara diduga kepanasan dan api langsung menyambar hingga kebakaran terjadi.
Salah satu saksi, juga warga sekitar Antung Masropah mengatakan sebelum api membesar, ada seorang anak bernama Alek mengatakan ada api dan kebakaran.Berselang beberapa detik api langsung membesar dan terdengar ledakan.
"Api berasal dari barak dimiliki Revani, saya dengar dua ledakan, saat itu api masih kecil," ungkapnya.
Wanita berusia 37 tahun ini menerangkan tidak tahu apakah api itu berasal dari konselting listrik atau kompor. Namun saat dia memasak api sudah membesar dan api cepat merembet hingga membakar puluhan rumah dan barak.
"Saya tidak terlalu tahu.Pastinya ada Alek berteriak umi kebakaran dan api sudah membesar dan tak lama terdengar ledakan di barak milik Revani," ucapnya.
Saksi lain, Alex menuturkan sebelum api membesar, ia memang mencium aroma makanan terbakar. Namun karena tidak mencurigai akan membesar dan berakibat kebakaran, ia pun cuek. Sampai dirinya melihat gumpalan asap membumbung tinggi disertai kobaran api. Lalu berteriak kebakaran tetapi api cepat menjalar.
Alek mengatkan sumber api berasal dari penjual pentol, tetapi ia tidak mengetahui nama penjual tersebut. Walaupun sudah menyewa barak selama tiga bulan.
”Api itu dari baraknya, katanya masak pentol tetapi ditingggal. Tadi cium bau terbakar ternyata malah jadi kebakaran,”ucapnya terlihat pucat
Sementara itu, Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli mengatakan belum mengetahui penyebab kebakaran dan titik awal kobaran api. Pihaknya masih melakukan penyelidikan tetapi memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
”Penyebab kebakaran lagi lidik, sudah beberapa saksi dimintai keterangan,”ucapnya.
Lili Warli menerangkan sementara ini personilnya mendataa akibat kebakaran ini ada 12 unit rumah dan empat barak 17 pintu habis terbakar.
”Setelah ini kami akan melakukan identifikasi, juga koordinasi dengan pemkot terkait masyarakat kehilangan rumah. Intinya nanti untuk secara rinci, kerugian belum dihitung,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya Anwar Sanusi Gayo mengatakan api dengan cepat membakar karena rata-rata bangunan berkontruksi kayu.Namun dengan kerja sama apik dari seluruh pemadam kebakaran, petugas bisa menjinakkan api sekitar dua jam dan tidak sampai menjalar ke lokasi lain.
Anwar mengatakan mengerahkan beberapa unit mobil kebakaran dan akan menyerahkan tindakan selanjutnya ke pihak petugas kepolisian.
”Dua jam baru bisa dijinakkan, saya salut kerja sama seluruh petugas. Selanjutnya untuk lidik kita serahkan ke polisi,” pungkasnya. (daq/vin)