PALANGKA RAYA – Kebakaran Biro Keuangan dan Biro Ekonomi Kantor Gubernur Kalteng masih menyisakan misteri. Penyebab munculnya api yang menghanguskan bangunan dan sejumlah dokumen penting itu belum diketahui. Polda kembali membuka penyelidikan kasus yang terjadi sekitar setahun silam itu.

Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko memerintahkan jajarannya melanjutkan penyelidikan dengan membentuk tim satuan tugas (satgas). Penyelidikan dilakukan karena dari hasil labfor Mabes Polri, ada indikasi bangunan itu dibakar.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kalteng Kombes Gusde Wardana mengatakan, tim penyelidikan kasus itu dipimpin langsung Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadireskrimum) Polda Kalteng. Pihaknya sudah menggelar pra-rekonstruksi untuk kembali melakukan pemeriksaan di TKP.

”Kemarin kita ke TKP melakukan rekonstruksi. Tim juga melakukan penyelidikan terhadap bukti-bukti penyebab kebakaran itu. Kita juga mencari bukti baru dan keterangan saksi," ujarnya, Kamis (2/3).

Pamen Polri itu menuturkan, tim satgas telah memeriksa 15 orang saksi terkait kasus tersebut. Penyelidikan atas kasus itu akan terus dilanjutkan hingga terungkap penyebab kebakaran.

”Kita terus melakukan pemeriksaan dan untuk saksi, kita periksa yang benar-benar mengetahui. Sampai saat ini, sudah 15 orang kita periksa," katanya.

Kebakaran kantor gubernur, lanjutnya, menjadi perhatian khusus karena kasus itu tergolong menonjol. Apalagi penyebabnya belum diketahui. ”Kebakaran kantor gubernur ini menjadi kasus menonjol, sehingga ditangani langsung Polda Kalteng. Penyebab kebakaran belum pasti, sehingga harus dicari tahu, apakah dibakar atau tidak," ujarnya.

Gusde menegaskan, pihaknya lebih serius dalam penyelidikan kembali kasus tersebut. Pasalnya, yang dilibatkan dalam tim terdiri dari semua fungsi di Polda Kalteng dan Polres Palangka Raya, baik reserse dan intel, maupun identifikasi.

”Semua fungsi kita libatkan dalam tim. Kita ingin kasus kebakaran ini bisa diselesaikan secepatnya," tandasnya. (daq/ign)