SAMPIT - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Shaleh menghendaki agar Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kotim mempunyai program pendidikan untuk pengguna internet bagi masyarakat.
Apalagi, saat ini lonjakan penggunaan media sosial (medsos) sangat tinggi, kesempatan ini riskan dimanfaatkan untuk kepentingan provokasi melalui informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Adanya perubahan nomenklatur dan perda OPD, maka Dinas Infokom harus memprogramkan pendidikan internet tanpa hoax. Ini jangan dianggap remeh, kamtibmas bisa diprovokasi melalui dunia maya, apabila masyarakat kita tidak diberikan pemahaman yang baik,” kata Shaleh, kemarin (10/1).
Dia juga mengajak masyarakat Kotim untuk lebih cerdas dan positif dalam menggunakan medsos. Tidak semua informasi dari medsos baik dan benar, untuk itu masyarakat harus hati-hati.
Dengan lebih selektif dalam menggunakan medsos, kita harapkan dapat terhindar dari informasi hoax atau palsu yang kerap disebarkan melalui media sosial
Shaleh berharap masyarakat pengguna medsos harus hidup sehat tanpa hoax. Menurutnya, saat ini para pengguna medsos terlalu mudah menyebarkan konten tanpa melakukan pengecekan terlebih dulu terhadap kebenaran data yang mereka sebarkan.
Padahal, itu bisa membuahkan perdebatan sengit berisi ujaran-ujaran kebencian, ejekan dan penggunjingan. Sebab, kabar atau berita hoax, begitu cepat menyebar terutama melalui medsos.
"Kami berharap ke depannya pemerintah daerah mengkampanyekan bahaya informasi hoax ke masyarakat dan bila perlu ke sekolah-sekolah," harapnya.
Menurut Shaleh, tugas untuk melaksanakan program edukasi penggunaan medsos yang positif ke tingkat pelajar di seluruh Kotim dan diserahkan ke Dinas Infokom Kotim.
Dinas Infokom yang baru terbentuk awal Januari 2017 ini diminta melakukan advokasi dalam bersosial media yang baik, tanpa mengakibatkan konflik.
Shaleh meminta agar Dinas Infokom Kotim menyebar konten medsos yang bersifat positif, baik berupa tulisan, gambar, video maupun konten lain.
“Jangan sampai provokasi hidup subur di Kotim dan harus diantisipasi di segala sektor,” tegasnya. (ang/fm)