PANGKALAN BANTENG-Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Dasar (SD) tingkat Kabupaten Kobar beberapa waktu lalu dinilai cukup mengejutkan.Dari masing-masing juara tiga besar didominasi oleh para pelajar dari sekolah-sekolah pinggiran atau luar kota Pangkalan Bun.
Tidak hanya itu, peraih juara juga didominasi oleh pelajar dari sekolah swasta, hanya satu perwakilan SD Negeri yang mampu memecah dominasi sekolah-sekolah yang berasal dari perkebunan kelapa sawit itu.
Bahkan, untuk juara 1 di masing-masing mata pelajaran Matematika dan IPA disapu bersih oleh pelajar dari perwakilan Kecamatan Arut Utara. Juara kedua diraih perwakilan Pangkalan Banteng dan juara tiga perwakilan dari Kotawaringin Lama.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar Kartono mengakui hal tersebut. Menurutnya dengan hasil OSN tahun 2017 kemarin menunjukkan bahwa potensi pelajar di luar kota tidak boleh dianggap remeh.
Menurutnya keterbatasan fasilitas pendukung pendidikan dari para pelajar di luar kota Pangkalan Bun terutama yang berada dipelosok dan berada di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit, justru membuat semangat dan inovasi mereka dalam belajar semakin membaik.
”Jangan lagi muncul stigma bahwa pelajar luar kota itu levelnya di bawah yang dikota. Itu tidak baik bagi pembangunan pendidikan di Kabupaten Kobar. Dengan hasil kemarin itu menunjukkan bahwa pemerataan kualitas pendidikan di Kobar berhasil,”ujarnya, Minggu (12/3) kemarin.
Dengan perolehan hasil seleksi OSN Kabupaten Kobar beberapa waktu lalu memang cukup mengejutkan, banyak peserta perwakilan dari masing-masing kecamatan yang berasal dari sekolah negeri belum mampu tampil dengan baik.
”Secara kemampuan pastilah mereka yang terbaik di masing-masing kecamatan, namun dengan hasil itu maka seharusnya menjadi motivasi tersendiri bagi sekolah-sekolah negeri dalam OSN tahun depan,”papar Kartono.
Sebagaimana diketahui, dari hasil Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Kobar tahun 2017 untuk masing-masing juara didominasi oleh pelajar dari luar kota Pangkalan Bun.
Untuk mata pelajaran matematika, juara 1 diraih peserta dari SDS 16 Best, juara 2 SDN 2 Marga Mulya, juara 3 SDS Harapan Sejahtera. Kemudian untuk mata pelajaran IPA juara 1 diraih peserta dari SDS 16 Best, juara 2 SDS Harapan Sejahtera, juara 3 SDS Bumi Tama.
Sementara itu, Pengawas TK/SD Cabang Dinas Dikbud Kolam Cumbie juga memiliki pandangan terhadap gelaran OSN tingkar SD, khususnya di Gugus Inti I Banua Kecamatan Kolam. Dirinya meminta peserta supaya bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas.
”Peserta O2SN harus memiliki jiwa kesatria, siap menang siap kalah dalam artian harus bisa menerima kemenangan dan menerima kekalahan,” imbuhnya saat membuka OSN tingkat SD Gugus Inti I Banua Kecamatan Kolam di halamanan kantor Cabang Dinas Dikbud Kolam, Sabtu (11/3).
Cumbie juga mengatakan, yang namanya kompetidi pasti ada suasana panas agar menjadi yang terbaik tetapi itu hanya terjadi diarena pertandingan. Setelah selesai mari kembali bersatu.
”Jangan jadikan ajang ini sebagai tempat menyemai bibit permusuhan, karena OSN adalah wahana mencari pelajar yang berprestasi di bidang olah raga yang nantinya akan menjadi duta gugus ini bertanding dengan gugus lain pada OSN tingkat kecamtan,” imbuhnya.
Kemudian, Muksin selaku ketua panitia penyelanggara seleksi yang di dampingi ketua Gugus Inti I Banua Muhammad Idris juga mengatakan, seleksi ini di ikuti tujuh SD dengan delapan cabang olah raga yang dipertandingkan. Antara lain cabang sepak bola, bola voly, takraw, bulu tangkis, tenis meja, renang, catur dan cabang atletik.
”Setelah seleksi antar sekolah di gugus juga akan di lakukan seleksi antar gugus atau seleksi OSN SD tingkat Kecamatan Kolam dan para juaranya akan mewakili kecamatan pada ajang yang sama tingkat Kabupaten Kobar,” pungkasnya.(sla/gst/gus)