KUALA KURUN – Keberadaan penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) kembali marak dan semakin berani. Bahkan, aktivitas ilegal tersebut dilakukan di badan jalan antardesa, yang menghubungkan Desa Tumbang Masukih menuju Desa Harowu, Kecamatan Miri Manasa. Akibatnya, akses jalan terputus karena longsor.

”Kami sangat keberatan dengan kegiatan PETI yang dilakukan di sana, karena mengakibatkan akses jalan penghubung antardesa menjadi longsor dan terputus,” kata salah Sri Junartin, warga Desa Harowu, Jumat (28/4).

Menurut dia, akibat terputusnya jalan penghubung tersebut, akses transportasi dari dan menuju kedua desa terganggu. Warga terpaksa menggunakan transportasi sungai untuk bepergian ke desa lainnya.

”Aktivitas PETI di sana sudah sangat memprihatinkan. Kita meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas dan pihak kepolisian segera melakukan penertiban serta melakukan tindakan tegas terhadap oknum yang melakukan aktivitas tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Gumas Arton S Dohong meminta oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut agar segera menghentikan aktivitas ilegal itu, karena sangat merusak lingkungan dan melanggar hukum.

”Ini harus segera dihentikan, karena berdampak negatif untuk lingkungan. Janganlah mencari nafkah, namun melakukan hal-hal yang merugikan,” tuturnya.

Dia meminta aparat kepolisian gencar melakukan penertiban. Apabila ada yang kedapatan melakukan aktivitas tersebut, segera ambil tindakan tegas dalam penegakan hukum. ”Hentikan aktivitas PETI. Jangan sampai nantinya berurusan dengan kepolisian,” pungkasnya. (arm/ign)