SAMPIT – Pelayanan cuci darah di RSUD dr Murjani Sampit, ditargetkan bisa operasional dalam dua hingga tiga bulan ke depan di tahun 2017 ini. Sebelumnya, dalam waktu dekat ini manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut akan melakukan paparan perizinan kepada perhimpunan Nefrologi (ahli ginjal) Indonesia (Pernefri) Jawa Timur, untuk mendapat surat rekomendasi operasional.
”Rencananya bulan Juni ini akan ada visitasi dari Perneferi Jawa Timur untuk approve (menyetujui) perizinannya. Semoga saja kalau Juni jadi visitasi, kemungkinan 1-2 bulan setelahnya kita bisa operasional,” terang Wakil Direktur Bidang pelayanan RSUD dr Murjani Sampit, dr Yudha Herlambang belum lama ini.
Diperkirakan, jika sesuai jadwal, maka tambahan dua mesin Dialisis (cuci darah) akan bisa dihadirkan pada bulan Ramadan tahun ini. Tetapi mereka tentunya harus menunggu informasi lebih lanjut untuk tanggal pastinya. ”Nanti setelah mereka sudah memberikan rekomendasi, selebihnya hanya perizinan dari daerah saja. Pemberian izin dari daerah kan biasanya tidak lama,” tambah Yudha.
Lebih lanjut dijelaskan, hingga saat ini, pihak RSUD dr Murjani sudah memiliki total 6 unit mesin Dialisis. Jumlah tersebut menyesuaikan dengan kapasitas gedung rumah sakit yang baru. Apalagi selama ini, cukup banyak pasien gagal ginjal yang perlu pelayanan cuci darah. Dan sebelumnya bisa dilakukan di Kotim, kebanyakan warga yang ingin cuci darah harus pergi ke rumah sakit luar daerah, seperti ke Dorys Silvanus Palangka Raya atau RSUD Ulin di Banjarmasin.
Yudha juga menyebutkan, saat ini sudah terdapat peningkatan pasien yang memerlukan pelayanan cuci darah. Menurut informasinya, Pasien Kotim di Palangka Raya yang melakukan cuci darah ada 30 pasien lebih, sementara di RSUD Pangkalan Bun ada 25 lebih. Jumlah tersebut belum termasuk yang melakukan cuci darah di luar Kalteng seperti di Kalsel dan di Jawa.
”Untuk starting awal itu kita akan sediakan kapasitas 6 mesin. Bangunannya sudah disiapkan, dan kalau gedungnya jadi, kapasitas mungkin bisa lebih 20 mesin. Satu hari bisa menampung 12 pasien dengan 1 mesin. Nanti akan kita buka dua shift, agar bisa menampung pasien lebih banyak,” pungkasnya. (sei/gus)