SAMPIT - Kapolres Kotim AKBP Johanes Pangihutan Siboro melakukan kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Selasa (2/5).
Kapolres masih menemui banyak toko perhiasan emas yang tidak menggunakan kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV).
Menurut Kapolres, sistem keamanan di pasar memang tidak boleh mengandalkan petugas keamanan dan aparat kepolisian saja. Melainkan dari para pedagang dan pemilik toko juga harus melakukan antisipasi sejak dini.
Termasuk memasang CCTV juga sangat perlu sekali. Kalau perlu di semua toko harus dipasangi CCTV, yang paling rawan yakni toko emas.
"Hasil kunjungan ke PPM tadi (kemarin) masih banyak toko emas yang belum memasang CCTV," kata Johanes.
Kata Kapolres, CCTV sangat perlu sekali di PPM. Pasalnya tidak semua pengunjung PPM sebagai pembeli, sehingga potensi tindak kejahatan sangat tinggi.
Ditambah lagi pengawasan dari pemilik toko yang kurang, peluang kejahatan justru semakin terbuka.
"Saya harap para pemilik toko emas memasang CCTV. Kalau perlu disertai dengan pengaman lain berupa besi. Hal ini untuk kebaikan bersama," imbaunya.
Kapolres berharap, dengan pemilik kios dan pemilik toko emas memasang CCTV dan pengamanan lain bisa mencegah terjadinya aksi pencurian.
"CCTV juga membantu Polri. Terutama ketika terjadi pencurian atau pembobolan toko. Minimal ada rekaman CCTV yang bisa dijadikan dasar untuk bisa menangkap para pelaku," jelasnya.
Termasuk di Kotim sendiri, beberapa kali sudah terungkap kasus pencurian yang berhasil ditangkap dengan bantuan CCTV. Sehingga kedepan, kesadaran masyarakat terus meningkat dan selalu waspada terhadap aksi kejahatan. (rin/fm)