KUALA KURUN – Sebanyak tiga perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara akan berinvestasi di Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Perusahaan itu, yakni PT Genesis Bumi Kalimantan, PT Rungan Perkasa Jaya, dan PT Genesis Mineral Borneo.
Sejauh ini, dalam kepengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), rencana pengelolaan lingkungan (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) sudah masuk tahap presentasi.
”Tiga perusahaan itu sudah mempresentasikan dokumen amdal, RKL, dan RPL di hadapan tim komisi penilai, tim teknis, tim ahli dari berbagai bidang, OPD terkait, camat, dan kepala desa (desa) yang terkena dampak,” kata Ketua Tim Teknis Amdal Aga Handuran, Rabu (3/5).
Dalam presentasi, kata dia, tim menilai cara perusahaan tersebut mengelola lingkungan yang terkena dampak, memberdayakan masyarakat, program Corporate Social Responsibility (CSR), mempekerjakan tenaga kerja lokal, memperhatikan infrastuktur jalan, sekolah, listrik, kesehatan, dan lainnya.
”Dari presentasi, masih banyak hal yang kurang dan perlu perubahan dalam dokumen, seperti kesalahan dalam penulisannya. Kekurangan tersebut harus dicatat sebagai dokumen. Apapun yang diarahkan harus diperbaiki dan dilampirkan kembali,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Pengendali Pencemaran Lingkungan Hidup DLH Gumas Karno Perry mengatakan, Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Genesis Bumi Kalimantan seluas 6.770 hektare, yang mencakup Desa Tumbang Hamputung, Desa Batu Tangkoi, Desa Tumbang Marikoi, Tumbang Puso, dan Damang Batu.
Selanjutnya, IUP PT Rungan Perkasa Jaya seluas 1.400 hektare dan UPL PT Genesis Mineral Borneo seluas 8.770 hektare. Dua perusahaan masuk wilayah Desa Penda Rangas, Kahut, Desa Tumbang Lapan, Miri Manasa, dan Desa Karason, Tewah.
”Dari operasional tiga perusahaan tersebut, ada sembilan desa dan satu kelurahan yang terkena dampak,” katanya.
Nantinya, tambah dia, masing-masing perusahaan memiliki target produksi berbeda, yakni PT Genesis Bumi Kalimantan target produksi 750.000-1.225.000 ton, PT Rungan Perkasa Jaya, target produksi 600.000-1.000.000 ton, dan PT Genesis Mineral Borneo Target produksi 500.000-1.500.000 ton. (arm/ign)